PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pendidikan dan kesehatan sejak awal menjadi prioritas Walikota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin dan Wakil Walikota (Wawali) HMS Subri. Langkah konkret tersebut didukung Gubernur Jatim Soekarwo disertai sejumlah catatan saat Sertijab, Rabu (6/2/2019).
Saat sambutan pasca sertijab di Gedung Widya Harja Jl. Mayjend Pandjaitan Kelurahan Sukabumi Kecamatan Mayangan, walikota menjadikan pendidikan dan kesehatan sebagai prioritas utama.
Program 99 Hari menjadi pembeda dengan pemerintahan sebelumnya yang identik dengan 100 hari kerja. Pada bidang pendidikan, beberapa target yang akan dilakukan seperti pemberdayaan madrasah diniyah (Madin), Indeks Pendidikan sebesar 0,69. Juga pelajar bebas tarikan biaya operasional dan kesejahteraan Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) melalui SK Walikota.
Sedangkan dari sisi kesehatan, Pemkot Probolinggo menargetkan pembangunan rumah sakit bertaraf nasional. Selain fasilitas yang dianggap kurang saat ini, wilayah menjadi tolok ukur, sehingga akan dibangunkan di sisi selatan Kota Probolinggo.
Selain itu pengadaan ambulan di setiap kelurahan dan Gugus Reaksi Cepat (GRC) dengan harapan pelayanan kesehatan yang maksimal. Pihaknya akan menggandeng pakar kesehatan dari perguruan tinggi sebagai upaya realisasi di bidang kesehatan tersebut.
“Kenapa pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas utama, karena targetnya adalah peningkatan sumber daya manusia. Jika pendidikan dan kesehatan baik maka lahirlah SDM yang baik,” ucap walikota kepada awak media.
Untuk mewujudkan realisasi itu pihaknya akan rajin blusukan bersama stakeholder, baik di tingkat Organisasi Perangkat Daerah (OPD), swasta maupun masyarakat.
Hal tersebut disambut baik Gubernur Jatim Soekarwo saat sambutan di depan para undangan. Ia sepakat dengan pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas utama.
“Syarat wajib yang utama memang pendidikan dan kesehatan. Pasalnya dua hal ini dasar kebutuhan manusia. Saya sangat mengapreasi apalagi akan dibuat rumah sakit baru,” ucap politisi Demokrat ini.
Namun ada catatan dari Gubernur Jatim dua periode ini. Dikatakan selain rumah sakit ada hal yang paling utama adalah hidup sehat. Mindset masyarakat itulah yang harus ditekankan sejak awal.
“Untuk mewujudkan hal itu Pemkot harus menggandeng semua lapisan masyarakat. Termasuk legislatif untuk memperkuat dari sisi regulasi dan sebagainya. Sebab persoalan pendidikan dan kesehatan dampaknya luar biasa ,” tandasnya.
Pendidikan dan kesehatan itu nantinya akan direalisasikan secara bertahap pada 99 hari kerja pertama Pemkot Probolinggo. Disebut 99 hari kerja karena sebagai pembeda dari pemerintahan sebelumnya. (*)
Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi