PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Tangis histeris menyambut kedatangan jenazah Sugeng Efendi (28), korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Puncak Jaya, Papua, begitu tiba di rumau duka di Desa Kramat Agung, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo, Senin (4/2/2019) malam.
Dibungkus peti warna putih, jenazah Sugeng tiba di kediamannya sekira pukul 23.00 WIB. Begitu diturunkan dari ambulance, warga berhamburan untuk menggotong peti jenazah Efendi menuju rumahnya. Sejumlah rekan kerja korban di Papua, terlihat mengiringi jasad pria berambut gondrong tersebut.
Salah satu rekan korban, Bukhori menjelaskan, korban tewas ditembak saat sedang menjaga kios yang ia jaga. Saat itu, seorang tak dikenal tiba-tiba mendatangi kios lalu menembak korban secara membabi buta hingga korban tersungkur.
“Tembakan mengenai leher dia, sempat berteriak lalu jatuh. Memang kita sebagai warga pendatang sering ribut-ribut sama orang sana, mereka katanya ingin merdeka,” kata Buchori, pekerja asal Pasuruan.
Kematian korban membuat keluarga sangat terpukul. Sebab selain merupakan tulang punggung keluarga, korban sebulan lagi akan menikahi gadis pujaaanya. Korban sendiri diketahui 2 tahun lalu bekerja di Papua sebagai tukang ojek.
“Kami sangat kehilangan, namun kami mencoba ikhlas. Anak saya orang baik, ramah dan dermawan kepada semua orang,” tutur ayah korban, Sahrowi.
Sementara itu, dimata tetangganya Sahur (33), korban juga dikenal sebagai sosok yang baik. Korban memang tak terlalu banyak bicara namun ia pandai bergaul. “Orangnya baik pandai bergaul, meski tidak banyak bicara,” singkatnya.
Korban dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) setempat, tak lama setibanya di rumah duka. Sugeng Efendi merupakan korban penembakan KKB pada Sabtu (2/2/2019) malam saat ia menonton TV di kios Kampung Wiyukwi, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya. Ia ditembak dibagian leher hingga nyawanya tak dapat diselamatkan. (*)
Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Ikhsan Mahulmudi
Tinggalkan Balasan