Menu

Mode Gelap
Polemik Sound Horeg, Kiai di Jember Siap Jalankan Fatwa MUI namun Tunggu Instruksi Gubernur Keras dan Berfrekuensi Tinggi, Pakar Fisika Ingatkan Sound Horeg Punya Dampak Fisik Serius Kawanan Maling Gasak Dua Motor di Triwungan Probolinggo, Terekam CCTV Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung Gadis 14 Tahun di Pasuruan Jadi Korban Asusila, Ayah Kandung Turut Jadi Tersangka Bersama Enam Pria Lain Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

Ekonomi · 16 Jan 2019 10:10 WIB

Perkokoh Ketahanan Pangan, Kementan Gelontorkan Alsintan


					Perkokoh Ketahanan Pangan, Kementan Gelontorkan Alsintan Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kementerian Pertanian (Kementan) RI distribusikan 50 unit pompa air dan bibit padi dan jagung untuk petani di Kabupaten Probolinggo. Bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) ini, untuk menopang ketahanan pangan petani di era modernisasi.

Bantuan itu secara simbolis diserahkan oleh Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman saat panen jagung di Desa Randumerak, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolingg, Rabu (16/1/2019). Bantuan ini selanjutnya akan didistribusikan secara bertahap.

“Ada 50 unit pompa air, bibit padi sebanyak 2 ton dan bibit jagung sejumlah 2,2 ton yang kami salurkan. Kami tidak memberikan uang, tapi dengan bantuan ini dan jika dimanfaatkan dengan baik, maka petani bisa membeli mobil,” tukas Amran seusai penyerahan alsintan.

Pejabat yang menjadi menteri sejak Oktober 2014 itu melanjutkan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengirim 50 unit pompa air untuk mengatasi kekurangan air saat musim kemarau. Sementara bibit padi dan jagung, bisa langsung dimanfaatkan saat ini.

“Kami nantinya akan mengirimkan 50 unit pompa air kepada para petani, agar kesulitan-kesulitan air saat akan menanam tidak dirasakan lagi oleh petani. Ini agar ketahanan pangan kita kuat dan kokoh” tandasnya.

Salah satu penerima alsintan, Shobirin (50) yakin dengan bantuan itu ia akan cukup terbantu terutama saat musim kemarau. Sepanjang tahun 2018 saja, ia tak bisa maksimal memanfaatkan lahan tanam karena kekurangan pasokan air.

“Tahun 2018 kemarin, musim kemarau berkepanjangan, bahkan para petani sampai kehabisan akal untuk mendapatkan sumber air untuk dialirkan ke sawah. Bantuan pompa dan bibit akan kami manfaatkan sebaik-baiknya,” janji Shobirin. (*)

 

 

Penulis :  Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung

25 Juli 2025 - 15:25 WIB

Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

25 Juli 2025 - 13:45 WIB

Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama

24 Juli 2025 - 19:37 WIB

Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh

24 Juli 2025 - 19:10 WIB

Pemerintah Pusat Nilai Jatim Layak Jadi Role Model Penanggulangan Bencana

24 Juli 2025 - 15:18 WIB

Berkah Piodalan, Omzet UMKM dan Home Stay di Senduro Puluhan Juta

23 Juli 2025 - 16:31 WIB

Kolaborasi DPRD dan Kominfo Lumajang Jadi Kunci Transformasi Digital Berkelanjutan

23 Juli 2025 - 15:22 WIB

Penanaman Energi Hijau Berbasis Perhutanan Sosial di Probolinggo Tuai Penghargaan

23 Juli 2025 - 08:34 WIB

Soal Koperasi Merah Putih, Ketua DPRD Lumajang: Ini Langkah Strategis Yang Membuka Peluang Luar Biasa

22 Juli 2025 - 15:31 WIB

Trending di Pemerintahan