PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Petani cabai di wilayah Jawa Timur dibikin resah dengan anjloknya harga cabai rawit. Tak terkecuali di Kabupaten Probolinggo. Soalnya, harga jual cabai pada musim panen raya kali ini terjun bebas. Tentu saja hal ini membuat para petani cabai merugi.
Cabai yang tidak lagi “pedas” bagi petani itu disampaikan Ketua Komunitas Petani Cabai (KPCI) Kabupaten Probolinggo Abdul Basit. Petani asal Desa Tarokan, Kecamatan Gending itu mengatakan, beberapa pekan terkahir harga cabai di tingkat petani turun drastis.
”Sudah dua minggu ini harga cabai turun. Sekarang Rp 13 ribu per kilogramnya (Kg),” ungkapnya Minggu (13/1/2019).
Selasa lalu ia mengaku, panen sebanyak 2,5 kuintal. Menurutnya, anjloknya harga cabai di tingkat petani cenderung fluktuatif. Dari semula Rp 30 ribu turun menjadi Rp 25 ribu per Kg, berikutnya Rp 20 ribu turun menjadi Rp 15 ribu per Kg, dan turun lagi higga saat ini Rp 13 ribu per Kg.
“Padahal, dua hari yang lalu masih Rp 20 ribu per kilogram,” ujarnya. Hal itu membuat para petani kelimpungan.
Harga jual cabai, kata Basit, tak sebanding dengan biaya perawatan yang sudah dikeluarkan. Ia pun mengaku rugi dengan anjloknya harga cabai di tingkat petani ini.
”Yang pasti rugi kalau harga per kilo segitu soalnya tak sebanding dengan biaya perawatan, biaya tenaga petik termasuk ongkos distribusi ke tengkulak,” terangnya.
Turunnya harga cabai sudah menjadi persolan klasik petani setiap tahunnya. Hal ini karena beberapa daerah yang panen raya sehingga stok melimpah semperti pasokan cabai dari Kediri dan Banyuwangi yang masuk ke Kabupaten Probolinggo.
Selain panen raya, permainan harga ditingkat tengkulak selalu merugikan para petani. Ia pun berharap agar segera naik.
“Ya semoga ada upaya pemerintah untuk menaikkan harga cabai ini. Biasanya kalau harga cabai naik pemerintah berupaya menurunkan, dan ini harus sebaliknya ketika harga turun ada upaya untuk menaikkan,” tandasnya. (*)
Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi
Tinggalkan Balasan