PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Berbagai cara dilakukan oleh para wanita yang menjadi pekerja seks komersial (PSK) untuk menggaet para pelanggannya. Dari perawatan tubuh, memakai wewangian hingga menggunakan jimat penglaris.
Seperti yang akui oleh WI (30), salah satu PSK asal Desa Kuripan, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Probolinggo. Tanpa malu-malu, wanita bertubi semampai ini menuturkan bahwa ia menggunakan jimat selama menggeluti bisnis esek-esek.
Jimat itu, berupa kertas bertuliskan tulisan azimat atau tulisan huruf arab yang dilengkapi beberapa batu antik. Selain itu, ia juga mengenakan cincin, yang disebutnya sebagai cincin pengasihan.
“Yang cincin ini, katanya agar saya bisa terlihat menarik bagi pelanggan dan juga mempunyai khasiat agar wajah saya terlihat lebih cantik,” aku perempuan dengan 1 anak ini kepada PANTURA7.com, Senin (7/1/2019).

Aneka jimat milik WI (30), yang dipercaya dapat menarik perhatian pria hidung belang. (Foto : Ahsan Faradies).
Saat ditanya darimana ia mendapat jimat tersebut, WI mengaku bahwa jimat ia dapatkan dari teman-temannya yang juga bekerja menjadi PSK. Selain itu, ada juga jimat yang ia dapatkan sendiri.
“Selain dari teman, ada juga jimat yang dikasih sama almarhum kakek saya. Namun khasiatnya saya tidak tahu, cuma dikasih aja suruh disimpan demi kebaikan saya katanya,” WI menjelaskan.
Selain soal jimat, WI juga membeberkan tarif yang ia dipatok selama hampir 4 tahun menjadi PSK. “Rp 80 ribu mas, itu biasanya buat pelanggan tetap. Tetapi kalau untuk orang baru, saya patok harga antara Rp 100 sampai 150 ribu,” imbuhnya.
WI merupakan salah satu dari 10 PSK yang terjaring Satpol PP Kabupaten Probolinggo, saat petugas melakukan razia yustisi di kawasan Kecamatan Tegalsiwalan. Dari ke 10 PSK yang terjaring, 5 diantaranya berasal dari Kabupaten Probolinggo, sisanya merupakan penduduk luar daerah. (*)
Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad
Tinggalkan Balasan