Menu

Mode Gelap
Sebanyak 204 Bangunan Ponpes di Lumajang Belum Ada Kantongi Izin PBG Akibat Bakar Sampah, Rumah di Talkandang Probolinggo Ludes Terbakar Gerbong Mutasi Dimulai, Bupati Probolinggo Geser 130 Pejabat Eselon III dan IV Petahunan Menuju Desa Bersinar 2025, DPRD Lumajang Dorong Replikasi Program P4GN Pinjam Uang Tak Diberi, Cucu di Pasuruan Habisi Nenek Sendiri dan Dibuang ke Sumur Bupati Lumajang dan TNI Serahkan Bantuan Kepada Mbok Imuk Warga Kecamatan Guculialit

Regional · 30 Des 2018 16:12 WIB

Bantu Ekonomi Keluarga, 2 Pelajar SD Ini Jadi Pemulung


					Bantu Ekonomi Keluarga, 2 Pelajar SD Ini Jadi Pemulung Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Jika anak-anak seusianya tengah asyik bermain atau berlibur ke kawasan wisata, tidak demikian dengan Ramadani Anwar (10) dan Muhammad Risky (10) warga Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.

Memanfaatkan hari libur sekolah, kedua bocah ini justru banting tulang menelusuri jalanan kota hingga memasuki pemukiman. Dengan modal masing-masing sebuah karung bekas, mereka mengais barang bekas, tanpa rasa malu atau canggung.

Kedua pelajar asal Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Probolinggo mengaku menghabiskan waktunya dari pukul 07.00 – 12.00 WIB selama libur sekolah untuk mencari barang bekas. Barang bekas yang terkumpul lalu dijual untuk membantu kebutuhan keluarganya.

“Daripada main, kan lebih baik cari barang bekas begini untuk membantu ekonomi orang tua saya,” kata Ramadani saat bincang dengan PANTURA7.com, Minggu (30/12/2018).

Ramadani Anwar dan Muhammad Rizky (bercelana panjang) menjadi pemulung saat libur sekolah untuk membantu kondisi ekonomi keluarga. (Foto : Mohamad Rochim).

Hasilnya, dalam sehari kedua bocah ini berhasil mengumpulkan uang Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu. Barang bekas yang dikumpulkan diantaranya botol bekas, bak plastik, kardus hingga bekas air mineral.

“Kalau berangkat sejak pagi sampai siang, dapat sekitar Rp 10 ribu. Gak apa-apa meski cuma dapat segitu, asal bisa bantu orang tua,” timpal Risky.

Baik Ramadani maupun Rizky kompak mengamini bahwa mereka rela tak menghabiskan jatah libur sekolah seperti bocah SD kebanyakan, karena kasihan melihat kondisi ekonomi orang tuanya. Aktifitas memulung barang bekas, sudah mereka lakukan sejak 6 bulan terakhir.

“Orang tua saya itu penghasilannya tidak tentu, kerjanya juga tidak setiap hari. Saya berusaha bantu seadanya, yang penting halal saja,” Rizky menjelaskan. (*)

 

Penulis : Mohammad Rochim
Editor : Efendi Muhammad

 

Artikel ini telah dibaca 20 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Sebanyak 204 Bangunan Ponpes di Lumajang Belum Ada Kantongi Izin PBG

6 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Bupati Lumajang dan TNI Serahkan Bantuan Kepada Mbok Imuk Warga Kecamatan Guculialit

6 Oktober 2025 - 13:13 WIB

Waspada! ini 5 Ciri Rokok Ilegal yang Perlu Diketahui Masyarakat

6 Oktober 2025 - 09:59 WIB

Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot

5 Oktober 2025 - 15:10 WIB

Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo

5 Oktober 2025 - 14:42 WIB

Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL

5 Oktober 2025 - 13:47 WIB

Harmoni Lagu Anak Indonesia, Anak-anak Lereng Bromo Ikuti Lomba Bernyanyi

4 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Rampungkan Struktur Pengurus, PCNU Kota Kraksaan Sertakan 13 Doktor

4 Oktober 2025 - 16:31 WIB

Haru dan Bahagia! Kala Bupati Gus Haris Santuni Lansia Sebatang Kara di Kraksaan

3 Oktober 2025 - 19:07 WIB

Trending di Sosial