Menu

Mode Gelap
Dishub Jember Jamin Bandara Notohadinegoro Siap Sambut Penerbangan Perdana Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Warga Sumberlangsep Terisolasi Ada Dugaan Penculikan Anak di Kota Probolinggo, Polisi Minta Warga Tidak Panik 5.606 Buruh Tembakau Lumajang Kini Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan Berkat DBHCHT Penerbangan Perdana Halim–Jember Dibuka 18 September, Tiket Sudah Bisa Dipesan Pikap Bermuatan Sayur Tabrak Pemotor di Grati, Dua Kendaraan Masuk Parit

Nasional · 24 Des 2018 05:32 WIB

Istighosah Kebangsaan Untuk Indonesia Bebas Bencana


					Istighosah Kebangsaan Untuk Indonesia Bebas Bencana Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Ribuan santri  Pondok Pesantren (Ponpes) Riyadlus Sholihin bersama umat muslim di Kota Probolinggo, menggelar istighosah akbar, Senin (24/12/2018). Istighosah yang dipimpin Habaib dan Ulama ini untuk mendoakan keselamatan bangsa Indonesia yang saat ini diguncang bencana alam.

Istighosah yang bertepatan dengan Haul Habib Muhammad Bin Ali Al Habsyi, sebagai refleksi dan bentuk empati banyaknya musibah di Indonesia. Tercatat, dalam 6 bulan terakhir setidaknya ada 3 bencana besar di Bumi Pertiwi. Meliputi gempa Lombok, tsunami di Palu dan Donggala, dan yang terbaru tsunami di selat Sunda.

Pengasuh Ponpes Riyadlus Sholihin Habib Hadi Zainal Abidin mengatakan, istighosah ini merupakan istighosah kebangsaan sebagai bentuk kepedulian dan empati bagi korban, terutama korban tsunami di Banten dan Lampung. Selain itu, istighosah yang disertai doa bersama ditujukan sebagai bentuk dukungan moril kepada korban.

“Atas bencana tsunami yang menimpa daerah Banten khususnya Anyer, Serang, Pandeglang, dan Lampung, kami sangat prihatin dan ikut berduka cita yang mendalam,” kata Habib Hadi disela-sela acara.

Walikota Probolinggo terpilih ini mengaku ikut bersedih, membayangkan menjadi bagian dari masyarakat Banten. “Semoga doa dan istighosah dengan para ulama dan ribuan santri serta warga, bisa di-ijabah oleh Allah SWT sehingga menjadi keberkahan bagi bangsa Indonesia,” harap Habib Hadi.

Diketahui Tsunami menerjang kawasan Selat Sunda, pada Sabtu (22/12/2018) sekitar pukul 21.15 WIB. Selain menyebabkan korban tewas hingga 229 jiwa, tsunami menyebabkan 408 orang hilang, 720 orang luka-luka dan 4.411 orang mengungsi.

Selain itu, total kerugian sehari pasca bencana di Banten dan Lampung, terdiri dari 528 unit rumah rusak berat, 1 unit rumah hilang tersapu ombak, 82 unit rumah rusak ringan hingga 1 unit dermaga rusak berat. (*)

 

Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Bupati Probolinggo Ucapkan Selamat ke Menkeu, Berharap Sinergi Pusat dan Daerah untuk Infrastruktur Kian Kuat

9 September 2025 - 13:07 WIB

Tersandung Kasus Pengadaan Laptop, Eks Mendikbudristek Nadiem Makarim jadi Tersangka

5 September 2025 - 16:51 WIB

Kongres Persatuan PWI 2025 Tuntas, Menteri Komdigi Dorong Pertumbuhan Jurnalisme Berkualitas

4 September 2025 - 07:18 WIB

Penuhi Tuntutan Pendemo, DPR Segera Bahas RUU Perampasan Aset

4 September 2025 - 06:32 WIB

Waspada! Angin Kencang Landa Wilayah Jawa Timur 2-4 September 2025

3 September 2025 - 17:33 WIB

Sebar Provokasi di Grup WhatsApp, Warga Kota Pasuruan Diamankan Polisi

3 September 2025 - 15:06 WIB

Jelang Konfercab, Nadhliyin Dorong Kiai Romli dan Nun Hafidz Nakhodai NU Kraksaan

3 September 2025 - 11:57 WIB

Probolinggo Kondusif, PWI Ajak Masyakat Tidak Terpengaruh Konten Provokatif

2 September 2025 - 12:29 WIB

Kerusuhan Meluas, Presiden Prabowo Perintahkan Tindakan Anarkis Ditindak Tegas

1 September 2025 - 20:23 WIB

Trending di Nasional