Menu

Mode Gelap
Tahun ini, Pemkab Probolinggo Dirikan 129 Desa Mandiri Sebanyak 204 Bangunan Ponpes di Lumajang Belum Kantongi Izin PBG Akibat Bakar Sampah, Rumah di Talkandang Probolinggo Ludes Terbakar Gerbong Mutasi Dimulai, Bupati Probolinggo Geser 130 Pejabat Eselon III dan IV Petahunan Menuju Desa Bersinar 2025, DPRD Lumajang Dorong Replikasi Program P4GN Pinjam Uang Tak Diberi, Cucu di Pasuruan Habisi Nenek Sendiri dan Dibuang ke Sumur

Religi & Pesantren · 22 Des 2018 13:27 WIB

Hari Ibu, Tahanan Polresta Probolinggo Menangis


					Hari Ibu, Tahanan Polresta Probolinggo Menangis Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Derai air mata bercucuran di Ruang Tahanan Mapolres Probolinggo Kota, Sabtu (22/12/2018) pagi. Bersamaan dengan bulir air mata yang jatuh, pekik tangis sejumlah tahanan terdengar bersahutan hingga seantero ruangan.

Para tahanan menangis dan berlinang air mata, bukan karena sedang dilidik. Bukan juga akibat dipaksa untuk mengakui tindakan kriminalnya. Mereka menangis karena terharu saat membasuh kaki ibunda masing-masing, yang sengaja didatangkan petugas ke ruang tahanan.

Para tahanan dengan penuh kasih sayang membasuh kaki ibundanya, sembari meminta maaf atas perbuatan yang sudah mereka lakukan. Tak hanya para tahanan, bahkan ibunda dari para tahanan pun ikut menangis menyaksikan anaknya menangis haru dan penuh sesal.

Kapolresta Probolinggo, AKBP Alfian Nurrizal (tengah) beri pengarahan kepada para tahanan sebelum sungkem kepada ibundanya masing-masing. (ist)

Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Alfian Nurrizal menuturkan, pihaknya sengaja menggelar kegiatan ‘Sungkem Kepada Ibu’ bagi tahanan dalam rangka memperingati Hari Ibu yang jatuh setiap tanggal 22 Desember.

“Surga ada di telapak kaki ibu. Untuk kesalahan maupun kekhilafan yang pernah kita lakukan, hendaknya kita meminta maaf dan berusaha untuk memperbaiki diri, salah satunya ya dengan cara sungkem,” terang Alfian.

Hari Ibu, lanjut Alfian, adalah momentum tepat untuk meminta maaf sembari menyesali perbuatan yang telah dilakukan. Ia juga berharap, momentum sungkeman membuat para tahanan sabar dan berupaya tidak mengulangi perbuatannya ketika mereka kembali ke masyarakat kelak.

“Selagi ibu kita masih ada, hendaknya kita menghormati, menyayangi dan mengasihi beliau. Karena doa ibu merupakan doa yang paling ijabah. Mudah-mudahan dengan momentum ini bisa diberi kemudahan dalam menghadapi proses hukum yang saat ini sedang dijalani,” tutup Alfian. (*)

 

 

Penulis : Mohammad Rochim

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 176 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Bupati Lumajang dan TNI Serahkan Bantuan Kepada Mbok Imuk Warga Kecamatan Guculialit

6 Oktober 2025 - 13:13 WIB

Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot

5 Oktober 2025 - 15:10 WIB

Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo

5 Oktober 2025 - 14:42 WIB

Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL

5 Oktober 2025 - 13:47 WIB

Haru dan Bahagia! Kala Bupati Gus Haris Santuni Lansia Sebatang Kara di Kraksaan

3 Oktober 2025 - 19:07 WIB

Babinsa Lumajang Patungan Perbaiki Rumah Nenek Miskin yang Tinggal di Kandang Sapi

3 Oktober 2025 - 13:38 WIB

Tak Lagi Penuhi Syarat, Ratusan Penerima Bantuan di Pasuruan Dihapus

1 Oktober 2025 - 17:27 WIB

Dinilai Tidak Hargai Makam Kyai, Warga Bongkar Bangunan Makam di Winongan Pasuruan

1 Oktober 2025 - 15:52 WIB

Perkuat Program Gizi Santri Lewat MBG, PBNU Resmikan 42 SPPG di Jember

30 September 2025 - 21:07 WIB

Trending di Religi & Pesantren