Menu

Mode Gelap
Melawan saat Ditangkap, Residivis Curanwan di Lumajang Ditembak Polisi Empat Terdakwa Pengedar Ganja Semeru Divonis 20 Tahun Penjara Kontingen Kota Probolinggo Dilepas ke Porprov Jatim 2025, Wali Kota Beri Pesan Begini Taekwondo dan Dance Sport Sumbang Medali bagi Jember di Ajang Porprov Jatim IX Penumpang Libur Sekolah Melonjak, KAI Daop 9 Jember Sediakan 170.868 Kursi Perjalanan. FIF Lumajang Rugi Rp151 Juta, Vonis Ringan Reno Hermansyah Diprotes

Budaya · 9 Des 2018 06:49 WIB

Serunya Permainan Balap Kelereng Dengan Papan Kayu


					Serunya Permainan Balap Kelereng Dengan Papan Kayu Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Disaat permainan modern mendominasi era milenial, ternyata masih ada anak-anak yang bertahan dengan permainan tradisional. Salah satunya, balap kelereng menggunakan lintasan papan kayu, yang dimainkan oleh anak-anak di RT/01 RW/06, Kelurahan Kebonsari Kulon Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.

Teknik permainannya, sekitar 15 anak menggerombol disertai lintasan papan kayu untuk balap kelereng. Panjang lintasan sekitar 8 meter dan lebar 30 sentimeter serta tancapan paku yang membuat kelereng mencari celah dari start menuju finish, begitu dilepas.

Kelereng yang digunakan adalah kelereng yang diameternya kecil sehingga celah diantara paku yang tertanam di papan kayu bisa melintasi. Agar kelereng tidak keluar lintasan, papan kayu dibatasi dengan balutan karet.

Sorak sorai peserta pun riuh disertai tepuk tangan mengiringi peluncuran kelereng. Keriuhan kian semarak kala kelereng jagoan tercepat capai garis finish. Bahkan dalam permainan itu ada pencatat kecepatan, bak permainan profesional.

Salah satu anak yang ikut bermain, Agung Fajar Kurniawan (13) mengaku permainan balap kelereng dengan papan kayu ini merupakan bikinan sendiri. Secara swadaya mereka iuran membuat papan kayu dan paku untuk balapan kelereng.

“Dalam setiap lintasan ada 4 kelereng mas yang papannya dibuat menurun. Kami membuat sendiri papan kayunya. Hampir setiap hari kami bermain disini,” ucap bocah yang masih duduk di Kelas 1 SMP ini.

Suasana saat para bocah mendukung kelereng jagoannya yang dilombakan lewat papan kayu. (rs)

Senada dengan Fajar, bocah lain M. Vicky (10) juga gemar bermain balap kelereng dengan papan kayu. Pasalnya untuk bermain kelereng ditanah, disekitar rumahnya sudah tidak karena sudah di paving.

“Ya karena tanahnya ditutup paving akhirnya pake papan kayu. Selain bersih balap kelereng dengan papan kayu justru lebih seru. Karena tidak bisa ditebak siapa yang menang,” kata dia.

Ia menambahkan alasannya memilih permainan tradisional, karena menurutnya permainan itu tidak memerlukan biaya banyak serta cara mainnya relatif mudah. “Hemat dam mudah dimainkan,” tegas dia.

Permainan balap kelereng dengan papan kayu ini merupakan bagian dari beberapa permainan tradisional. Kendati banyak jenisnya, namun kini masih sedikit anak-anak yang menggemari karena lebih memilih game modern, baik menggunakan gadget maupun sentra permainan moder. (*)

 

Penulis : Rahmad Soleh

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 193 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Penumpang Libur Sekolah Melonjak, KAI Daop 9 Jember Sediakan 170.868 Kursi Perjalanan.

24 Juni 2025 - 19:09 WIB

Basuh Kaki Orang Tua, Tradisi Siswa di Kota Probolinggo saat Hadapi Kelulusan

19 Juni 2025 - 14:48 WIB

Segoro Topeng Kaliwungu, Harmoni Seni dan Pelestarian Alam

19 Juni 2025 - 14:11 WIB

Dua Pekan, 1.320 Orang di Kabupaten Probolinggo Langsungkan Pernikahan

17 Juni 2025 - 22:28 WIB

Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Libatkan 243 Desa, Tahun Depan Target Sapu Bersih

15 Juni 2025 - 16:29 WIB

Gunung Raung Erupsi, KAI Jember Pastikan Perjalanan Kereta Api Tetap Aman

13 Juni 2025 - 18:46 WIB

Kembangkan Potensi Daerah, PWI Probolinggo Raya Suguhkan Program ‘KOPI PAIT’

12 Juni 2025 - 18:54 WIB

Dihadiri Menteri Kebudayaan, Dua Dukun Pandita Dikukuhkan di Pura Luhur Poten

11 Juni 2025 - 14:37 WIB

Mengenal Sate Lanjeng, Tradisi Tahunan Santri Bani Rancang Probolinggo saat Idul Adha

10 Juni 2025 - 06:35 WIB

Trending di Budaya