PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sebanyak 180 anak menjalani khitan massal di Pondok Pesantren (Ponpes) Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Rabu (21/11/2018) pagi. Tangis massal pun terjadi begitu para bocah ingusan ini naik ke ranjang khitan.
Satu persatu, bocah-bocah yang masih duduk di Taman Kanak-kanan (TK) hingga sekolah dasar ini, beranjak ke ranjang khitan begitu namanya dipanggil. Awalnya, tak ada rasa takut diwajah mereka. Namun tangis keras pecah begitu tim medis menyunat alat kelaminnya.
“Saya nangis membayangkan alat kelamin saya dipotong, kalau sakitnya ya tidak sakit, tapi takut saja liat gunting, pisau sama jarum suntik,” kata peserta sunat, Ahsanur Ridzal (9) seusai dikhitan.
Meski awalnya mengaku takut, namun anak pasangan suami istri Ali Mashuri (39) dan Izzatul Karimah (37) asal Desa Wangkal, Kecamatan Gading itu kini senang telah menjalankan anjuran agama untuk berkhitan.
“Alhamdulillah, sudah menyelesaikan perintah agama. Yang lebih senang lagi, khitannya gratis. Jadi orang tua saya gak perlu sedia uang, juga masih dapat hadiah,” girangnya.
Panitia khitan massal, KH Nurullah mengatakan, khitan massal yang digelar di halaman pondok pusat ini lebih meriah karena pesertanya lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. Jika pada tahun 2017 lalu peserta sejumlah 147 orang, kali ini mencapai 180 anak.
“Lebih meriah sekarang, apalagi ini bersamaan dengan momentum perayaan maulid Nabi Muhammad SAW. Selain itu, ini juga untuk menyambut hari lahir Majelis Ta’lim Al-ahadi yang ke 66,” beber Kiai Nurullah.
Usai dikhitan, peserta mendapat bingkisan berisi sarung dan baju koko, serta sejumlah makanan mengandung suplemen. “Hadiah ini biar menjadi pengobat rasa sakitnya, kebetulan tadi banyak yang nangis,” jelasnya. (*)
Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhamad
Tinggalkan Balasan