Menu

Mode Gelap
Cegah Penyelundupan, Lapas Probolinggo Terapkan Pemeriksaan Berlapis Tahun ini, Pemkab Probolinggo Dirikan 129 Desa Mandiri Sebanyak 204 Bangunan Ponpes di Lumajang Belum Kantongi Izin PBG Akibat Bakar Sampah, Rumah di Talkandang Probolinggo Ludes Terbakar Gerbong Mutasi Dimulai, Bupati Probolinggo Geser 130 Pejabat Eselon III dan IV Petahunan Menuju Desa Bersinar 2025, DPRD Lumajang Dorong Replikasi Program P4GN

Pemerintahan · 15 Nov 2018 12:45 WIB

Pendamping Diharap Ubah Perilaku Penerima PKH


					Pendamping Diharap Ubah Perilaku Penerima PKH Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Salah satu indikator keberhasilan pengentasan kemiskinan adalah efektivitas Program Keluarga Harapan (PKH). Program nasional melalui Kemensos di Kota Probolinggo itu, rupanya digenjot dengan Sesi Pengembangan Keluarga (Family Development Session/FDS), yang diharapkan bisa mengubah perilaku Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang lebih mandiri.

Dinas Sosial (Dinsos) Kota Probolinggo pun menggelar bimbingan teknis (Bimtek) FDS atau yang biasa disebut Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2). Bimtek untuk 25 Pendamping PKH digelar di Wisata Mangrove BJBR Kelurahan Mayangan, Kecamatan Mayangan, Kamis sore (15/11/2018).

Bimtek FDS dihadiri Koordinator Wilayah Jatim 2, M. Zainul Arifin. Ia mengatakan, FDS merupakan kebutuhan bagi penerima manfaat di samping Bansos PKH. Oleh karenanya Pendamping Sosial PKH diharap mampu menjalankan tugas tersebut.

“Harapannya di samping bansos non tunai, mindset mereka dari ketergantungan harus diubah menjadi mandiri lahir batin. Harapannya mereka mandiri dan lepas dari kepesertaan PKH,” ujarnya.

Zainul menambahkan, materi penting yang perlu ditanamkan di antaranya , perlindungan dan pengasuhan anak, kesehatan dan gizi, mengelola dan merencanakan usaha keluarga serta kesejahteraan disabilitas dan lansia.

Hal senada disampaikan Kabid Perlindungan Jaminan Sosial Dinsos, Noor Aly. Dikatakan konsentrasi kesejahteraan tidak hanya pada bantuan materi, tetapi pola pikir menjadi utama.

“Kalau mindset sudah bisa diubah, bisa jadi mereka enggan menerima bantuan lagi. Upaya ini terus dilakukan di Kota Probolinggo khususnya. Dan diharap pendamping sosial secara serius melaksanakan ini,” ucap Noor Aly yang juga Ketua Pelaksana PKH.

Berbekal materi dan peralatan FDS baik buku, modul, FDS bisa langsung diterapkan pada pertemuan kelompok masing-masing penerima PKH di semua Kecamatan di Kota Probolinggo.

Diketahui penerima Bansos PKH di Kota Probolinggo sebanyak 8.832 penerima yang tersebar di lima kecamatan. Bantuan sosial secara non tunai yang diterima oleh KPM tidak hanya uang namun juga Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT. (*)

 

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Cegah Penyelundupan, Lapas Probolinggo Terapkan Pemeriksaan Berlapis

7 Oktober 2025 - 04:03 WIB

Tahun ini, Pemkab Probolinggo Dirikan 129 Desa Mandiri

6 Oktober 2025 - 18:19 WIB

Sebanyak 204 Bangunan Ponpes di Lumajang Belum Kantongi Izin PBG

6 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Gerbong Mutasi Dimulai, Bupati Probolinggo Geser 130 Pejabat Eselon III dan IV

6 Oktober 2025 - 16:07 WIB

Petahunan Menuju Desa Bersinar 2025, DPRD Lumajang Dorong Replikasi Program P4GN

6 Oktober 2025 - 15:13 WIB

Bupati Lumajang dan TNI Serahkan Bantuan Kepada Mbok Imuk Warga Kecamatan Guculialit

6 Oktober 2025 - 13:13 WIB

Waspada! ini 5 Ciri Rokok Ilegal yang Perlu Diketahui Masyarakat

6 Oktober 2025 - 09:59 WIB

Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot

5 Oktober 2025 - 15:10 WIB

Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo

5 Oktober 2025 - 14:42 WIB

Trending di Sosial