PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Keberadaan Kapal Motor (KM) Cahaya Bahari Jaya yang memuat delapan anak buah kapal (ABK) hingga kini masih misterius. Pihak polisi dan Basarnas masih menelusuri dan belum bisa memastikan, penyebab hilangnya kapal nelayan jenis jonggrang itu.
Ketua Paguyuban Nelayan Putra Samudra Mayangan, Kota Probolinggo, Hambali mengatakan, pihaknya hingga kini masih menggali informasi soal hilangnya tujuh nelayan Mayangan.
“Sementara yang ketemu ini kan baru Rohim, sedangkan tujuh nelayan lainnya masih tidak ditemukan. Kita masih koordinasi dengan Basarnas dan Polair baik Probolinggo, Pamekasan dan Sumenep,” kata Hambali, Senin (22/10/2018) siang.
Ia menduga, hilangnya kapal itu di perairan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Pasalnya pada komunikasi terakhir dengan pemilik kapal, Matari, ABK mengabarkan posisi kapal di Paiton. “Mungkin cuaca buruk atau apa sehingga membuat kapal tenggelam,” ujarnya.
Sementara itu, Kanit Penegakan Hukum (Gakum) Polair Polres Probolinggo, Aiptu I Ketut Alit mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Basarnas maupun Polair baik di Sumenep dan Pamekasan.
“Masih kita telusuri apa penyebab pasti kapal tersebut hilang. Kami sudah berkoordinasi semoga ada titik temu,” ujarnya.
Diketahui, KM Cahaya Bahari Jaya berangkat melaut pada Kamis dini hari (18/10/2018). Seharusnya pada Minggu kemarin kapal sudah berlabuh di Probolinggo. Kenyataannya, kapal belum juga tiba, sementara seorang ABK-nya, Rohim ditemukan tewas di Pantai Jumingan, Pamekasan, Minggu pagi. (*)
Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi
Tinggalkan Balasan