Menu

Mode Gelap
Pemkab Lumajang Fokus Perbaiki Indikator KKS untuk Wujudkan Kabupaten Sehat yang Nyata Kasus Pengeroyokan Pedagang Es Krim oleh Satpol PP Lumajang Masih Bergulir, Polisi Dalami CCTV Polisi Susun Strategi Baru Tertibkan Tambang Pasir Ilegal di Lumajang Disatroni Perampok, Motor dan Perhiasan Petani di Krucil Raib Tiga Tahun Buron, Dua Tersangka Pembunuhan Diringkus Polres Jember Sebulan Lagi Beroperasi, Mensos Gus Ipul Tinjau Kesiapan Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo

Nasional · 19 Agu 2018 16:54 WIB

Tak Temukan Unsur Radikalisme, Mendikbud : Untung Binaan Kodim


					Tak Temukan Unsur Radikalisme, Mendikbud : Untung Binaan Kodim Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy, berkunjung ke Polresta Probolinggo, Minggu (19/8/2018) sore. kunjungan ini untuk klarifikasi pawai budaya siswa TK Kartika, yang dikecam netizen akibat dianggap menanamkan faham radikalisme.

Dalam kunjungan itu, Mendikbud mendengarkan klarifikasi dari Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal dan paparan Dandim 0820 Probolinggo, Letkol (Kav) Depri Rio Saransi. Dalam dialog di ruang Rupatama itu, juga hadir MUI, Dinas Pendidikan dan sejumlah organisasi keagamaan

Dari hasil penyelidikan kepolisian, diketahui bahwa video dan foto yang beredar di media sosial dibagikan secara tidak utuh. Padahal jika dibagikan utuh, akan timbul pemahaman bahwa pawai menceritakan tentang dakwah Nabi Muhammad SAW di masa lalu.

“Temanya adalah perjuangan Rasulullah dimasa lampau, yang bertujuan untuk meningkatkan keimanan siswa. Namun karena yang yang dibagikan di medsos tak utuh, pemahaman pun ikut kocar kacir,” kata Alfian.

Peserta pawai yang menggunakan kostum serba hitam bercadar dengan replika senpi laras panjang, jelas Alfian, berada di bagian belakang. Sementara barisan awal adalah peserta yang membawa spanduk sekolah, bendera merah putih, pasukan pembawa miniatur ka’bah serta Raja Salman dan Ratu.

“Jadi karena videonya dipotong, lalu disebar masif oleh netizen, membuat pemahaman tentang pawai itu tidak utuh. Jadi tidak ada unsur kesengajaan disini,” tandas Alfian.

Seusai pertemuan, Mendikbud memastikan bahwa kejadian itu tidak ada sangkut pautnya dengan radikalisme. Kostum yang digunakan hanya karena sekolah ingin berhemat dengan menggunakan properti lama, yang sebelumnya digunakan untuk teatrikal.

“Mungkin muncul keresahan karena video dipotong, serem karena ada yang berhijab dan bercadar menenteng senjata AK 47. Memang di zaman Rasulullah gak ada AK 47, itu senjata zaman now,” papar Muhadjir.

Mantan Rekor Universitas Muhammadyah Malang ini mengaku beryukur bahwa TK Kartika merupakan lembaga binaan Kodim setempat. “Alhamdulillah ini menimpa TK-nya Kodim. Seandainya TK swasta di bawah yayasan lembaga keislaman, apa tidak tambah ramai,” kelakar Muhadjir. (*)

 

Penulis : Mohammad Rochim
Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Longsor Kembali di Piket Nol, Akses Malang-Lumajang Macet Total

13 Mei 2025 - 19:44 WIB

Pradaksina, Ritual Puncak Perayaan Waisak di Klenteng Tri Dharma Sumber Naga Probolinggo

13 Mei 2025 - 08:54 WIB

Libur Waisak, Ribuan Wisatawan Sesaki Wisata Gunung Bromo

12 Mei 2025 - 20:06 WIB

Pertumbuhan Ekonomi di Jember Relatif Sehat, PHK Massal Berkurang

8 Mei 2025 - 23:01 WIB

Batik dan Bordir Lumajang Unjuk Pesona di Ajang Batik Bordir Aksesoris Fair 2025

1 Mei 2025 - 16:06 WIB

Tiga Terdakwa Ganja Divonis 20 Tahun Penjara

30 April 2025 - 09:46 WIB

Bromo Marathon Kembali Digelar pada September 2025, Ratusan Peserta Sudah Mendaftar

26 April 2025 - 16:21 WIB

AMSI Jatim Gelar Rakerwil, Bahas Inovasi Bisnis Media dan Keamanan Serangan Siber

24 April 2025 - 12:08 WIB

Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Gus Hilman Dicurhati soal Infrastruktur hingga Pelajar Putus Sekolah

21 April 2025 - 19:17 WIB

Trending di Nasional