Menu

Mode Gelap
Ada Festival Nusantara 2025 di Jember, Perkuat Branding Surga Kopi dan Tembakau Sehari, Polres Probolinggo Kota Tangkap 5 Orang Pengedar Sabu Sound Horeg, Kapolres Lumajang: Penyelidikan Akustik Belum Ada Ricuh Soal Barcode Pasir, Truk-Truk Pasir Dihentikan Paksa di Lumajang Sae Law Care Segera Evaluasi Perwakilannya sebagai Humas Satgas Miras Kabupaten Probolinggo Revitalisasi Pasar Besar Pasuruan Tahap II Dimulai Tahun Ini, Anggaran Capai Rp6,4 Miliar

Nasional · 19 Agu 2018 16:54 WIB

Tak Temukan Unsur Radikalisme, Mendikbud : Untung Binaan Kodim


					Tak Temukan Unsur Radikalisme, Mendikbud : Untung Binaan Kodim Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy, berkunjung ke Polresta Probolinggo, Minggu (19/8/2018) sore. kunjungan ini untuk klarifikasi pawai budaya siswa TK Kartika, yang dikecam netizen akibat dianggap menanamkan faham radikalisme.

Dalam kunjungan itu, Mendikbud mendengarkan klarifikasi dari Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal dan paparan Dandim 0820 Probolinggo, Letkol (Kav) Depri Rio Saransi. Dalam dialog di ruang Rupatama itu, juga hadir MUI, Dinas Pendidikan dan sejumlah organisasi keagamaan

Dari hasil penyelidikan kepolisian, diketahui bahwa video dan foto yang beredar di media sosial dibagikan secara tidak utuh. Padahal jika dibagikan utuh, akan timbul pemahaman bahwa pawai menceritakan tentang dakwah Nabi Muhammad SAW di masa lalu.

“Temanya adalah perjuangan Rasulullah dimasa lampau, yang bertujuan untuk meningkatkan keimanan siswa. Namun karena yang yang dibagikan di medsos tak utuh, pemahaman pun ikut kocar kacir,” kata Alfian.

Peserta pawai yang menggunakan kostum serba hitam bercadar dengan replika senpi laras panjang, jelas Alfian, berada di bagian belakang. Sementara barisan awal adalah peserta yang membawa spanduk sekolah, bendera merah putih, pasukan pembawa miniatur ka’bah serta Raja Salman dan Ratu.

“Jadi karena videonya dipotong, lalu disebar masif oleh netizen, membuat pemahaman tentang pawai itu tidak utuh. Jadi tidak ada unsur kesengajaan disini,” tandas Alfian.

Seusai pertemuan, Mendikbud memastikan bahwa kejadian itu tidak ada sangkut pautnya dengan radikalisme. Kostum yang digunakan hanya karena sekolah ingin berhemat dengan menggunakan properti lama, yang sebelumnya digunakan untuk teatrikal.

“Mungkin muncul keresahan karena video dipotong, serem karena ada yang berhijab dan bercadar menenteng senjata AK 47. Memang di zaman Rasulullah gak ada AK 47, itu senjata zaman now,” papar Muhadjir.

Mantan Rekor Universitas Muhammadyah Malang ini mengaku beryukur bahwa TK Kartika merupakan lembaga binaan Kodim setempat. “Alhamdulillah ini menimpa TK-nya Kodim. Seandainya TK swasta di bawah yayasan lembaga keislaman, apa tidak tambah ramai,” kelakar Muhadjir. (*)

 

Penulis : Mohammad Rochim
Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Model Nasional Desa Berbasis Kearifan Lokal, Senduro Jawab Tantangan Iklim

8 Juli 2025 - 16:25 WIB

Jasad Sopir Korban Kecelakaan Kapal Selat Bali Tiba di Rumah Duka, Keluarga Histeris

4 Juli 2025 - 07:20 WIB

Dua Warga Lumajang Diduga Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya, BPBD Masih Verifikasi Data

3 Juli 2025 - 18:18 WIB

KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, 5 Penumpang Tewas

3 Juli 2025 - 15:36 WIB

KONI Desak Pemkot Probolinggo Segera Cairkan Bonus Atlet Peraih Medali PON

2 Juli 2025 - 18:45 WIB

Pemilu Nasional dan Pilkada Dipisah, Tantangan Baru bagi Partai Politik

30 Juni 2025 - 15:56 WIB

Tersangka TKI Ilegal Akui Dapat Untung Rp2 Juta per Korban

30 Juni 2025 - 15:31 WIB

Pupuk Teknologi Biochar Hasil Inovasi Pemuda Lumajang Raih Penghargaan Nasional

30 Juni 2025 - 06:06 WIB

Otsuka Group Luncurkan Program ‘Mental Ease at Workplaces’, Apa itu?

26 Juni 2025 - 17:05 WIB

Trending di Nasional