Menu

Mode Gelap
Miris! Oknum Satpol PP Kota Probolinggo Diduga Curi Beras di Toko Kelontong Dinkes Jember Siapkan 175 Tim Medis untuk Sukseskan MTQ XXXI Jawa Timur 2025 Untuk Ganti Motor Dinas, Pemkab Lumajang Sediakan Rp35 Juta per Desa Jelang Konfercab NU Kraksaan, Desakan Reformasi Pengurus Terjerat Pusaran Korupsi Bermunculan BKD Lumajang Pasrah ke Pusat, Rekrutmen ASN Masih Menggantung Pecatan PNS di Probolinggo Diringkus Polisi Pasca Gelapkan Uang demi Judi Online

Nasional · 19 Agu 2018 16:54 WIB

Tak Temukan Unsur Radikalisme, Mendikbud : Untung Binaan Kodim


					Tak Temukan Unsur Radikalisme, Mendikbud : Untung Binaan Kodim Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy, berkunjung ke Polresta Probolinggo, Minggu (19/8/2018) sore. kunjungan ini untuk klarifikasi pawai budaya siswa TK Kartika, yang dikecam netizen akibat dianggap menanamkan faham radikalisme.

Dalam kunjungan itu, Mendikbud mendengarkan klarifikasi dari Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal dan paparan Dandim 0820 Probolinggo, Letkol (Kav) Depri Rio Saransi. Dalam dialog di ruang Rupatama itu, juga hadir MUI, Dinas Pendidikan dan sejumlah organisasi keagamaan

Dari hasil penyelidikan kepolisian, diketahui bahwa video dan foto yang beredar di media sosial dibagikan secara tidak utuh. Padahal jika dibagikan utuh, akan timbul pemahaman bahwa pawai menceritakan tentang dakwah Nabi Muhammad SAW di masa lalu.

“Temanya adalah perjuangan Rasulullah dimasa lampau, yang bertujuan untuk meningkatkan keimanan siswa. Namun karena yang yang dibagikan di medsos tak utuh, pemahaman pun ikut kocar kacir,” kata Alfian.

Peserta pawai yang menggunakan kostum serba hitam bercadar dengan replika senpi laras panjang, jelas Alfian, berada di bagian belakang. Sementara barisan awal adalah peserta yang membawa spanduk sekolah, bendera merah putih, pasukan pembawa miniatur ka’bah serta Raja Salman dan Ratu.

“Jadi karena videonya dipotong, lalu disebar masif oleh netizen, membuat pemahaman tentang pawai itu tidak utuh. Jadi tidak ada unsur kesengajaan disini,” tandas Alfian.

Seusai pertemuan, Mendikbud memastikan bahwa kejadian itu tidak ada sangkut pautnya dengan radikalisme. Kostum yang digunakan hanya karena sekolah ingin berhemat dengan menggunakan properti lama, yang sebelumnya digunakan untuk teatrikal.

“Mungkin muncul keresahan karena video dipotong, serem karena ada yang berhijab dan bercadar menenteng senjata AK 47. Memang di zaman Rasulullah gak ada AK 47, itu senjata zaman now,” papar Muhadjir.

Mantan Rekor Universitas Muhammadyah Malang ini mengaku beryukur bahwa TK Kartika merupakan lembaga binaan Kodim setempat. “Alhamdulillah ini menimpa TK-nya Kodim. Seandainya TK swasta di bawah yayasan lembaga keislaman, apa tidak tambah ramai,” kelakar Muhadjir. (*)

 

Penulis : Mohammad Rochim
Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dinkes Jember Siapkan 175 Tim Medis untuk Sukseskan MTQ XXXI Jawa Timur 2025

12 September 2025 - 19:11 WIB

Mengenal Gus Hafid dari Ponpes Nurul Qodim, Kiai Muda Sejuta Potensi Harapan Nahdliyin

11 September 2025 - 19:44 WIB

Jelang MTQ XXX Jawa Timur, Jember Optimistis Lolos Tiga Besar

11 September 2025 - 18:02 WIB

Bupati Probolinggo Ucapkan Selamat ke Menkeu, Berharap Sinergi Pusat dan Daerah untuk Infrastruktur Kian Kuat

9 September 2025 - 13:07 WIB

Tersandung Kasus Pengadaan Laptop, Eks Mendikbudristek Nadiem Makarim jadi Tersangka

5 September 2025 - 16:51 WIB

Kongres Persatuan PWI 2025 Tuntas, Menteri Komdigi Dorong Pertumbuhan Jurnalisme Berkualitas

4 September 2025 - 07:18 WIB

Penuhi Tuntutan Pendemo, DPR Segera Bahas RUU Perampasan Aset

4 September 2025 - 06:32 WIB

Waspada! Angin Kencang Landa Wilayah Jawa Timur 2-4 September 2025

3 September 2025 - 17:33 WIB

Sebar Provokasi di Grup WhatsApp, Warga Kota Pasuruan Diamankan Polisi

3 September 2025 - 15:06 WIB

Trending di Hukum & Kriminal