Menu

Mode Gelap
Miris! Oknum Satpol PP Kota Probolinggo Diduga Curi Beras di Toko Kelontong Dinkes Jember Siapkan 175 Tim Medis untuk Sukseskan MTQ XXXI Jawa Timur 2025 Untuk Ganti Motor Dinas, Pemkab Lumajang Sediakan Rp35 Juta per Desa Jelang Konfercab NU Kraksaan, Desakan Reformasi Pengurus Terjerat Pusaran Korupsi Bermunculan BKD Lumajang Pasrah ke Pusat, Rekrutmen ASN Masih Menggantung Pecatan PNS di Probolinggo Diringkus Polisi Pasca Gelapkan Uang demi Judi Online

Regional · 16 Agu 2018 04:20 WIB

Lomba Agustusan, Santriwati Cantik Ini Mahir Baca Kitab Kuning


					Lomba Agustusan, Santriwati Cantik Ini Mahir Baca Kitab Kuning Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Peringatan Hari Kemerdekaan diwarnai beragam lomba dan pertandingan. Salah satunya yang tergolong unik berupa lomba membaca kitab kuning yang diikuti ratusan santri di Kota Probolinggo.

Lomba baca kitab kuning tersebut, dilaksanakan di Ponpes Nurul Islam Jalan Merapi Kelurahan Triwung Lor, Kecamatan Kademangan, Kamis (16/8/2018). Sekitar 250 santri mengikuti Musabaqah Qira’tul Kutub.

Salah satu peserta lomba, santriwati cantik menyita perhatian publik. Dia adalah Nanda Aulia Savina (15) siswi kelas 9 di SMP Nurul Islam. Tak hanya paras yang menawan, kemampuan baca kitab kuningnya tak diragukan.

Saat itu, ia membaca kitab Taisirul Kholaq (Cahaya Akhlaq) karya Hafid Hasan Mas’udi. Yakni, kitab yang secara khusus membahas tentang akhlaq. Ia mengaku deg-degan sekaligus senang bisa ikut lomba ini.

Dewan juri melakukan penilaian peserta lomba baca kitab kuning, yang digelar di halaman Ponpes Nurul Islam, Kamis (16/8/2018).

“Senang juga deg- degan ikut lomba ini, soalnya tidak ada persiapan. Agak susah bacanya karena berbeda dengan kitab lain,” kata santriwati yang akrab dipanggil Nanda ini.

Sementara itu, Pembina Yayasan Nurul Islam Ustad Mukhlas mengatakan, lomba baca kitab kuning ini merupakan bagian dari peringatan Hari Kemerdekaan kemerdekaan ke-73. Selain itu karena budaya pondok pesantren yang keseharian membaca kitab kuning.

“Lomba ini diikuti 250 santri yang sudah ada perwakilan masing-masing. Banyak kitab kuning yang dilombakan untuk dibaca. Tak hanya Agustusan, lomba baca kitab kuning juga dilakukan saat momen-momen besar,” ujar Ustad Mukhlas.

Diketahui, kitab kuning merupakan kitab khas yang biasa dijadikan landasan pondok pesantren di Indonesia.

Peserta lomba dinilai kemampuannya terkait kelancaran membaca teks berbahasa arab, mengartikannya, dan menjawab pertanyaan yang diajukan juri. Penilaian meliputi, tajwid, ilat dan nahwu shorof-nya. (*)

 

Penulis : Rahmad Soleh.
Editor : Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 70 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dinkes Jember Siapkan 175 Tim Medis untuk Sukseskan MTQ XXXI Jawa Timur 2025

12 September 2025 - 19:11 WIB

Jelang Konfercab NU Kraksaan, Desakan Reformasi Pengurus Terjerat Pusaran Korupsi Bermunculan

12 September 2025 - 16:58 WIB

Mengenal Gus Hafid dari Ponpes Nurul Qodim, Kiai Muda Sejuta Potensi Harapan Nahdliyin

11 September 2025 - 19:44 WIB

Jelang MTQ XXX Jawa Timur, Jember Optimistis Lolos Tiga Besar

11 September 2025 - 18:02 WIB

Jelang Konfercab, Nun Alex Sodorkan Nama Gus Hafid sebagai Calon Ketua NU Kraksaan

11 September 2025 - 16:02 WIB

Buruh Tambang di Lumajang Dipertimbangkan jadi Penerima Jaminan Sosial dari DBHCHT

11 September 2025 - 11:15 WIB

Sengketa Tanah di Sukoharjo Paksa DPRD Kota Probolinggo Gelar RDP

10 September 2025 - 22:01 WIB

Dishub Jember Jamin Bandara Notohadinegoro Siap Sambut Penerbangan Perdana

10 September 2025 - 20:19 WIB

Penerbangan Perdana Halim–Jember Dibuka 18 September, Tiket Sudah Bisa Dipesan

10 September 2025 - 18:59 WIB

Trending di Regional