Menu

Mode Gelap
Bapemperda DPRD Lumajang Tetapkan 9 Raperda Masuk Prioritas 2026 Baru Bebas, Dua Residivis Curanmor di Pasuruan Kembali Ditangkap Meresahkan! Debt Collector Rampas Motor Warga di Kraksaan Gunakan Pisau Dana Pusat Dipangkas, Ketua DPRD: Pemkab Jember Harus Efisien dan Kreatif Bonus Prestasi Porprov Jatim Belum Cair, Atlet Tagih Janji Pemkot Probolinggo Job Market Fair di Lumajang Buka 1.522 Lowongan Kerja

Ekonomi · 1 Agu 2018 08:20 WIB

Harga Jual Anjlok, Petambak Tahan Garam


					Harga Jual Anjlok, Petambak Tahan Garam Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Musim kemarau seharusnya menjadi berkah bagi petambak garam. Sebab, dengan terik matahari yang maksimal membuat produksi garam melimpah. Namun petambak garam di Kabupaten Probolinggo justru merasakan hal sebaliknya.

Petambak resah karena sejumlah pabrik mengembalikan (return, red) garam produksi para petambak, yang berdampak pada penurunan harga jual garam secara drastis. Penurunan harga garam saat ini lebih dua kali lipat dibandingkan harga sebelumnya.

Ketua Kelompok Petambak Garam Kalibuntu Sejahtera, Suparyono menjelaskan, bahwa harga garam pada bulan Juni berada dikisaran Rp. 2 ribu perkilogram. Saat ini, harganya anjlok hingga kisaran Rp. 900 per kilogram.

“Harga murah karena musim panen raya. Selain itu, anjloknya harga juga karena ada returan dari pabrik kepada petambak garam,” papar Suparyono saat dikonfirmasi via sambungan selular, Rabu (1/8/2018).

Suparyono menuturkan, return garam sebenarnya terjadi kepada petambak di wilayah Pasuruan, yang terkena return oleh pabrik di Madura. Setalah itu, petambak ini menjual kembali garam return harga Rp. 13 ribu. Padahal disaat yang sama, harga garam di Probolinggo masih Rp. 15 ribu perkilogram.

“Lalu para petambak garam Pasuruan kembali menjual ke pasaran Jember dan Banyuwangi dengan harga murah, sedangkan itu merupakan pasar para petambak Probolinggo. Akhirnya garam kami tidak bisa masuk,” ujarnya menambahkan.

Rendahnya harga jual, membuat para petambak garam berinisiatif untuk menyimpan sementara garam hasil panen sembari menunggu harga kembali normal. “Baru kalau sudah harga mulai kembali stabil, maka kami akan lepas,” tutup Suparyono. (*)

 

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Bonus Prestasi Porprov Jatim Belum Cair, Atlet Tagih Janji Pemkot Probolinggo

8 Oktober 2025 - 18:00 WIB

Job Market Fair di Lumajang Buka 1.522 Lowongan Kerja

8 Oktober 2025 - 13:22 WIB

Raup Untung Rp8 Juta Sekali Panen, Petani Semangka di Lumajang Sukses Budidayakan Semangka Inul

7 Oktober 2025 - 15:44 WIB

Cegah Penyelundupan, Lapas Probolinggo Terapkan Pemeriksaan Berlapis

7 Oktober 2025 - 04:03 WIB

Sebanyak 204 Bangunan Ponpes di Lumajang Belum Kantongi Izin PBG

6 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Bupati Lumajang dan TNI Serahkan Bantuan Kepada Mbok Imuk Warga Kecamatan Guculialit

6 Oktober 2025 - 13:13 WIB

Waspada! ini 5 Ciri Rokok Ilegal yang Perlu Diketahui Masyarakat

6 Oktober 2025 - 09:59 WIB

Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot

5 Oktober 2025 - 15:10 WIB

Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo

5 Oktober 2025 - 14:42 WIB

Trending di Sosial