Menu

Mode Gelap
Kapolres Probolinggo Tancap Gas usai Resmi Menjabat, Kini Sidak Ruang Tahanan Dua Korban Perahu Terbalik di Pasuruan Ditemukan, Total 4 Meninggal Mesin Combine Kecil di Grati Lumajang Dibiarkan Mangkrak 10 Tahun Operasi Patuh Semeru Digelar, ini 8 Pelanggaran yang Jadi Target Kepolisian Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah Tiga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Hilang, Pencarian Dilanjutkan Besok

Nasional · 15 Mei 2018 01:44 WIB

Pemuka Agama di Kota Probolinggo Desak Presiden Jokowi Keluarkan Perppu Terorisme


					Pemuka Agama di Kota Probolinggo Desak Presiden Jokowi Keluarkan Perppu Terorisme Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Masyarakat melalui elemen lintas agama Kota Probolinggo, melakukan aksi solidaritas doa bersama dengan menyalakan seribu lilin, di areal Patung Garuda Pancasila, alun-Alun Kota setempat, Senin (14/5/2018) malam.

Wujud solidaritas elemen lintas agama itu dilakukan lintas agama, masing-masing perwakikan agama slam, Kristen, Hindu, Budha dan Konghucu, yang didampingi TNI/Polri. Masyarakat lintas agama yang tergabung dalam ‘FKUB’ itu, mengutuk keras teror bom yang terjadi dua hari terakhir, di Surabaya dan Sidoarjo.

Tak hanya mengutuk, elemen lintas agama ini juga berharap ancaman terorisme dihadapi bersama. Mereka mendesak agar Presiden Jokowi, mempercepat penerapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang ‘PERPPU’ pemberantasan terorisme.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama FKUB, Kota Probolinggo, Abdul Halim mengatakan, jika aksi seribu lilin dan doa bersama, merupakan wujud ketidaktakutan masyarakat menghadapi teroris.

“Kami tidak takut teror , kita hadapi bersama namun Presiden Jokowi perlu mempertegas aturan penindakan. Jika Revisi UU Terorisme tak didukung parlemen maka Perppu solusinya,” ungkap Abdul Halim.

Kapolresta Probolinggo, AKBP Alfian Nurrizal berharap, dengan adanya doa bersama elemen lintas agama kali ini, Kota Probolinggo dilindungi Tuhan Yang Maha Kuasa.

“Harapannya, Kota Probolinggo terhindar dari ancaman terorisme yang sungguh tak mencerminkan kemanusiaan yang adil dan beradab ini,” papar Alfian.

Diketahui, aksi bertagar #Pray For Surabaya ini imbas dari serangkaian teror bom yang terjadi sejak Minggu kemarin. Kejadian ini sedikitnya menewaskan 18 dan 41 orang luka-luka. (*)

 

 

Penulis : Rahmad Soleh

Editor : Achmad Zulkifly

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kapolres Probolinggo Tancap Gas usai Resmi Menjabat, Kini Sidak Ruang Tahanan

15 Juli 2025 - 16:24 WIB

Dua Korban Perahu Terbalik di Pasuruan Ditemukan, Total 4 Meninggal

15 Juli 2025 - 13:51 WIB

Mesin Combine Kecil di Grati Lumajang Dibiarkan Mangkrak 10 Tahun

15 Juli 2025 - 13:23 WIB

Operasi Patuh Semeru Digelar, ini 8 Pelanggaran yang Jadi Target Kepolisian

14 Juli 2025 - 21:19 WIB

Tiga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Hilang, Pencarian Dilanjutkan Besok

14 Juli 2025 - 19:30 WIB

Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya

14 Juli 2025 - 17:56 WIB

Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

14 Juli 2025 - 16:40 WIB

Warga Kupang NTT Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel Jember, ini Dugaan Penyebabnya

14 Juli 2025 - 16:21 WIB

Belum Ditemukan, Keluarga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Berharap Korban Selamat

14 Juli 2025 - 15:07 WIB

Trending di Peristiwa