Menu

Mode Gelap
Sidak Jembatan dan Irigasi Rusak, DPRD Desak Pemkab Jember Segera Bertindak Ingin Pajak Kendaraan Anda Dihapus? Simak Syarat dan Prosesnya di Lumajang Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim Pencarian Korban Insiden Perahu Pemancing di Lekok Masih Berlanjut, Tersisa Satu Hilang dan Akan Dilanjutkan Besok Balap Liar Berujung Maut di Paiton, 2 Pemotor Tewas usai Tabrak Elf Jatuh dari Motor, Pelajar SMA 1 Dringu Tewas Terlindas Truk

Kesehatan · 11 Mei 2018 09:21 WIB

Kondisi Membaik, Bayi Kembar Siam Asal Lumbang Dipulangkan


					Kondisi Membaik, Bayi Kembar Siam Asal Lumbang Dipulangkan Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pasca sebulan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tongas kabupaten Probolinggo, Bayi kembar siam asal Lumbang akhirnya dipulangkan, Jum’at (11/05/2018).

Bayi putri pasangan suami istri ST (26) dan SR (26) itu dipulangkan setelah kondisinya dianggap membaik. Oleh orang tuanya, bayi kembar itu diberi nama Asmaul dan Husna.

Kepulangan Asmaul dan Husna diantar dengan menggunakan mobil ambulan, dengan pengawalan petugas medis rumah sakit setempat. Selama proses pemulangan, kedua bayi itu terlihat sehat, bahkan tanpa tangis hingga tiba di rumah kedua orang tuanya.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama RSUD Tongas, Muhammad Asjroel mengatakan, bayi Asmaul dan Husna dipulangkan karena kondisi keduanya sudah stabil. Namun, pihaknya akan tetap mengontrol kondisi bayi, meskipun sudah diluar rumah sakit.

“Asmaul dan Husna nantinya juga akan diberi bantuan nutrisi. Bantuan ini juga berasal dari beberapa organisasi,” ujar Asjroel kepada wartawan.

Senada, dokter spesialis anak, dr. Fonny menjelaskan, jika kondisi bayi sangat stabil dan geraknya juga aktif. Pihaknya juga akan tetap mengontrol kondisi bayi, dengan cara dibuatkan jadwal secara berkelanjutan.

“Pasti nanti kita kontrol, meski sudah tidak dirawat di rumah sakit, biar perawatannya berkelanjutan,” papar dr. Fonny.

Sebagai informasi, bayi kembar siam yang lahir pada 18 April lalu itu, terlahir dengan kondisi ‘Conjoined Twin Dichepalic Parapagus’ atau dempet perut dan dada dengan sepasang kaki. Keduanya tak bisa dioperasi karena saluran jantung saling bergantungan. (*)

 

 

 

Penulis : Rahmad Soleh

Editor : Achmad Kifly

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Sidak Jembatan dan Irigasi Rusak, DPRD Desak Pemkab Jember Segera Bertindak

15 Juli 2025 - 21:03 WIB

Ingin Pajak Kendaraan Anda Dihapus? Simak Syarat dan Prosesnya di Lumajang

15 Juli 2025 - 20:00 WIB

Pencarian Korban Insiden Perahu Pemancing di Lekok Masih Berlanjut, Tersisa Satu Hilang dan Akan Dilanjutkan Besok

15 Juli 2025 - 19:04 WIB

Balap Liar Berujung Maut di Paiton, 2 Pemotor Tewas usai Tabrak Elf

15 Juli 2025 - 18:15 WIB

Jatuh dari Motor, Pelajar SMA 1 Dringu Tewas Terlindas Truk

15 Juli 2025 - 17:00 WIB

Kapolres Probolinggo Tancap Gas usai Resmi Menjabat, Kini Sidak Ruang Tahanan

15 Juli 2025 - 16:24 WIB

Dua Korban Perahu Terbalik di Pasuruan Ditemukan, Total 4 Meninggal

15 Juli 2025 - 13:51 WIB

Mesin Combine Kecil di Grati Lumajang Dibiarkan Mangkrak 10 Tahun

15 Juli 2025 - 13:23 WIB

Operasi Patuh Semeru Digelar, ini 8 Pelanggaran yang Jadi Target Kepolisian

14 Juli 2025 - 21:19 WIB

Trending di Sosial