Menu

Mode Gelap
Dorong Peran Perempuan untuk Pembangunan Daerah, Kohati HMI Jember Luncurkan ‘PENA KOHATI’ Dari Hulu ke Hilir: Menyusun Ekosistem Mitigasi di Tengah Perubahan Iklim Sidak Jembatan dan Irigasi Rusak, DPRD Desak Pemkab Jember Segera Bertindak Ingin Pajak Kendaraan Anda Dihapus? Simak Syarat dan Prosesnya di Lumajang Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim Pencarian Korban Insiden Perahu Pemancing di Lekok Masih Berlanjut, Tersisa Satu Hilang dan Akan Dilanjutkan Besok

Gaya Hidup · 2 Mei 2018 02:17 WIB

Ini Kisah Mahmuda, Dengan Bapak Ibu Yang Tak Bisa Melihat


					Ini Kisah Mahmuda, Dengan Bapak Ibu Yang Tak Bisa Melihat Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Surga ada ditelapak kaki orang tua, mungkin itulah yang menjadi motivasi dari sosok Mahmuda (21) perempuan asal desa Kecik, kecamatan Besuk, kabupaten Probolinggo ini.

Sejak lulus SMA di tahun 2015 silam, ia telah menjadi tulang punggung keluarga, yang mana kedua orang tuanya yakni Turi (68) dan Maria (60) mengalami kebutaan sejak 4 tahun lalu lantaran faktor usia.

Selain mengurus mereka, Mahmuda juga harus membesarkan adiknya, yang kini telah duduk di bangku taman kanak-kanak. Berbekal pendapatan Rp 600 ribu per-bulan, Mahmuda tak pernah putus asa merawat ketiganya.

Diungkapkan Mahmuda, jika uang tersebut ia peroleh dari bekerja sebagai pelayan, di sebuah toko bangunan. “mau gimana lagi mas, hidup ya harus terus dijalani walau pas-pas’an bahkan kurang. yang penting ikhlas, dan bersyukur saja,”Ujarnya, Selasa (01/04/2018).

Dijelaskan Mahmuda, jika ia telah bekerja di toko bangunan sekitar 2,5 tahun. Selama itu ia terus jalani, meskipun dari sisi ekonomi gaji yang ia terima tak mencukupi. “Terima saja apa yang ada, asal halal,”tandasnya.

Sementara itu, Turi yang merupakan ayah Mahmuda mengaku bersyukur, atas apa yang telah diperbuatnya untuk keluarga. Meski tak dipungkiri ia meras sedih atas kondisi yang ada, namun Turi berharap agar Mahmuda tidak pernah putus asa menjalani hidup.

“tentunya saya tak tega merasakan anak saya kerja pontang-panting, hanya untuk mencukupi kebutuhan hidup kami bertiga, tapi ya gimana lagi kondisinya seperti ini. Kalau anak yang lain sudah ada nikah,”jelas bapak anak 3 ini.

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor :Muhammad Kifly

Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dorong Peran Perempuan untuk Pembangunan Daerah, Kohati HMI Jember Luncurkan ‘PENA KOHATI’

16 Juli 2025 - 13:18 WIB

Sidak Jembatan dan Irigasi Rusak, DPRD Desak Pemkab Jember Segera Bertindak

15 Juli 2025 - 21:03 WIB

Ingin Pajak Kendaraan Anda Dihapus? Simak Syarat dan Prosesnya di Lumajang

15 Juli 2025 - 20:00 WIB

Kapolres Probolinggo Tancap Gas usai Resmi Menjabat, Kini Sidak Ruang Tahanan

15 Juli 2025 - 16:24 WIB

Mesin Combine Kecil di Grati Lumajang Dibiarkan Mangkrak 10 Tahun

15 Juli 2025 - 13:23 WIB

Operasi Patuh Semeru Digelar, ini 8 Pelanggaran yang Jadi Target Kepolisian

14 Juli 2025 - 21:19 WIB

Marak Begal, Curanwan, dan Curanmor: Gus Darwis: NU Lumajang Siap Turun ke Gelanggang

14 Juli 2025 - 11:31 WIB

Soal Sound Horeg, PCNU Lumajang Mengacu pada Keputusan Ulama

14 Juli 2025 - 11:11 WIB

Ada Festival Cerutu di Jember, Diwarnai Gerojokan Bansos bagi 40 Ribu Buruh Tani

13 Juli 2025 - 18:55 WIB

Trending di Sosial