Menu

Mode Gelap
MUI Tolak Perubahan Perda Retribusi Tempat Hiburan Malam, Sesalkan Kebijakan Pemkot Probolinggo Jaringan Narkoba Keluarga di Jember Terbongkar, Ibu dan Anak Ditangkap Polisi Lumajang Targetkan Penurunan Kemiskinan hingga 6,86% pada 2026 Perubahan Perda Menyuburkan Tumbuhnya Tempat Hiburan Malam di Kota Probolinggo, Polemik Bermunculan Menuju 2026, Lumajang Fokus pada Lima Prioritas Strategis Pembangunan Danau Ranu Pani Menyusut Drastis, Luas Badan Air Tinggal Separuhnya

Gaya Hidup · 2 Mei 2018 02:17 WIB

Ini Kisah Mahmuda, Dengan Bapak Ibu Yang Tak Bisa Melihat


					Ini Kisah Mahmuda, Dengan Bapak Ibu Yang Tak Bisa Melihat Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Surga ada ditelapak kaki orang tua, mungkin itulah yang menjadi motivasi dari sosok Mahmuda (21) perempuan asal desa Kecik, kecamatan Besuk, kabupaten Probolinggo ini.

Sejak lulus SMA di tahun 2015 silam, ia telah menjadi tulang punggung keluarga, yang mana kedua orang tuanya yakni Turi (68) dan Maria (60) mengalami kebutaan sejak 4 tahun lalu lantaran faktor usia.

Selain mengurus mereka, Mahmuda juga harus membesarkan adiknya, yang kini telah duduk di bangku taman kanak-kanak. Berbekal pendapatan Rp 600 ribu per-bulan, Mahmuda tak pernah putus asa merawat ketiganya.

Diungkapkan Mahmuda, jika uang tersebut ia peroleh dari bekerja sebagai pelayan, di sebuah toko bangunan. “mau gimana lagi mas, hidup ya harus terus dijalani walau pas-pas’an bahkan kurang. yang penting ikhlas, dan bersyukur saja,”Ujarnya, Selasa (01/04/2018).

Dijelaskan Mahmuda, jika ia telah bekerja di toko bangunan sekitar 2,5 tahun. Selama itu ia terus jalani, meskipun dari sisi ekonomi gaji yang ia terima tak mencukupi. “Terima saja apa yang ada, asal halal,”tandasnya.

Sementara itu, Turi yang merupakan ayah Mahmuda mengaku bersyukur, atas apa yang telah diperbuatnya untuk keluarga. Meski tak dipungkiri ia meras sedih atas kondisi yang ada, namun Turi berharap agar Mahmuda tidak pernah putus asa menjalani hidup.

“tentunya saya tak tega merasakan anak saya kerja pontang-panting, hanya untuk mencukupi kebutuhan hidup kami bertiga, tapi ya gimana lagi kondisinya seperti ini. Kalau anak yang lain sudah ada nikah,”jelas bapak anak 3 ini.

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor :Muhammad Kifly

Artikel ini telah dibaca 35 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Job Market Fair di Lumajang Buka 1.522 Lowongan Kerja

8 Oktober 2025 - 13:22 WIB

Bupati Lumajang dan TNI Serahkan Bantuan Kepada Mbok Imuk Warga Kecamatan Guculialit

6 Oktober 2025 - 13:13 WIB

Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot

5 Oktober 2025 - 15:10 WIB

Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo

5 Oktober 2025 - 14:42 WIB

Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL

5 Oktober 2025 - 13:47 WIB

Haru dan Bahagia! Kala Bupati Gus Haris Santuni Lansia Sebatang Kara di Kraksaan

3 Oktober 2025 - 19:07 WIB

Babinsa Lumajang Patungan Perbaiki Rumah Nenek Miskin yang Tinggal di Kandang Sapi

3 Oktober 2025 - 13:38 WIB

Tak Lagi Penuhi Syarat, Ratusan Penerima Bantuan di Pasuruan Dihapus

1 Oktober 2025 - 17:27 WIB

Dinilai Tidak Hargai Makam Kyai, Warga Bongkar Bangunan Makam di Winongan Pasuruan

1 Oktober 2025 - 15:52 WIB

Trending di Sosial