PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sedikitnya 15 organisasi kepemudaan di Kota Probolinggo, memutuskan bergabung dengan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) setempat, sebagai relawan. Langkah ini sebagai bentuk sinergi dan kepedulian para pemuda, untuk menciptakan pilkada yang demokratis dan transparan.
Organisasi kepemudaan yang menyatakan kesiapan menjadi relawan pilkada, diantaranya adalah PMII, IPNU, IPPNU, GP Ansor, Fatayat NU, PDPM, HMI, IPM, IMM, GMNI dan OP Katholik.
Para relawan ini nantinya akan menjadi Tim Pencegahan Pelanggaran Pemilu. Beberapa teknis pencegahan yang bakal dilakukan tim ini, seperti memberikan informasi positif kepada masyarakat, kampanye penolakan money politik, menolak intimidasi, serta mencegah terjadinya praktek kampanye hitam.
Koordinator Tim relawan, Mas’ud mengatakan, bergabungnya 15 organisasi kepemudaan bersama Panwaslu, didasari oleh kesamaan pemikiran agar pelaksanaan Pemilukada kota Probolinggo, dapat berjalan tertib, lancar dan demokratis.
“Jadi di jaman milenial dan digital seperti saat ini, pola antisipasinya sudah berbeda dalam mencegah munculnya pelanggaran pemilu. Oleh karenanya, kita turut serta bergabung dengan panwaslu, guna mewujudkan pelaksanaan Pilkada yang baik,” jelasnya, Sabtu (10/2/2018).
Ditempat terpisah, Ketua Panwaslu Kota Probolinggo Suep Prayitno mengaku siap untuk memfasilitasi relawan, dalam memantau dan mengawasi pelaksanaan Pilkada. Terlebih partisipasi organisasi kepemudaan dalam Pemilu, telah diatur dalam Pasal 102 Undang-undang nomor 7 tahun 2017, yang mengatur tugas Panwas dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu.
“Bergabungnya para relawan ini, jelas akan membantu kinerja Panwaslu. Namun demikian, untuk tugasnya nanti akan kita tekankan ke pencegahan pelanggaran pemilu, seperti antisipasi terjadinya praktek money politik dan kampanye hitam,” papar Suep. (fly/arf).
Tinggalkan Balasan