PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Ribuan warga berbaur dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Lumbung Informasi Rakyat (LSM LIRA), untuk menggelar aksi damai, Senin (6/11/2017). Aksi itu digelar di depan kantor pelaksana proyek tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro), PT. Waskita Karya, jalan raya bromo Kademangan, Kota Probolinggo.

Dalam orasinya, Bupati LSM LIRA Probolinggo, Syamsudin menyebut, aksi damai digelar sebagai wujud dukungan bagi PT. Waskita Karya untuk mempercepat proses pengerjaan tol paspro. Alasanya, agar infrastruktur strategis nasional itu bisa diselesaikan sesuai target, sehingga bisa dinikmati masyarakat.

“Tujuan kita kesini, mendesak PT. Waskita Karya agar segera menyelesaikan pengerjaan proyek tol paspro. Kita ada di garda terdepan jika ada pihak-pihak atau oknum yang sengaja menghambat pengerjaan proyek nasional, karena tol ini dibangun negara untuk kemakmuran rakyatnya,” terang Syamsudin.

Orang nomor satu di LSM LIRA Probolinggo itu juga berharap, penutupan pengerjaan proyek tol di KM 45 Desa Cukur Gondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, dibuka kembali, pasca jatuhnya girder fly over tol, Minggu (29/10/2017) lalu.

“Tentu kita juga turut belasungkawa atas insiden itu, kita juga menghormati proses hukum yang dilakukan oleh kepolisian. Harapannya, semoga kasus itu segera selesai, keluarga juga diberi ketabahan sehingga pengerjaan proyek bisa segera dilanjutkan,” tuturnya.

Advertisement
Ribuan warga padati jalan raya Bromo Kademangan, Kota Probolinggo saat gelar aksi damai, Senin (6/11/2017).

Sementara PT. Waskita Karya melalui Kepala Logistik, Gurun, mengaku sangat berterima kasih atas dukungan LSM LIRA dan elemen masyarakat lainnya. Pihaknya berjanji untuk mempercepat pengerjaan proyek yang saat ini sudah memasuki 47,63 %, dari target 50,9%.

“Terima kasih atas dukungannya, tentu ini menambah semangat kami untuk percepatan pengerjaan proyek tol paspro. InsyaAllah tol ini bisa rampung pada bulan Juli 2018, agar bisa dilalui arus mudik lebaran,” tandas Gurun saat menerima dokumen dukungan dari perwakilan massa.

Tak sampai satu jam usai menyampaikan aspirasi, massa perlahan membubarkan diri secara tertib. Aksi damai ini mendapat pengawalan ketat dari aparat Polresta Probolinggo, yang menerjukan puluhan personel keamanan. (guf/arf).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *