PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kesulitan air bersih yang menimpa Dusun Pelangkerep, Desa Suberkare, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, membuat warga berinisiatif menggali sumur sebagai sumber mata air baru di lingkungannya.
Sayang, meski telah bertaruh nyawa dan menghabiskan biaya Rp. 40 juta, sumber mata air baru itu tak kunjung mereka peroleh. Padahal kedalaman galian sumur sudah mencapai 35 meter, yang sudah digali sejak 9 bulan terakhir.
Supriadi, salah satu warga yang ikut melakukan penggalian sumur menuturkan, warga terpaksa menggali sumur agar mereka tidak lagi bergantung pada air sungai untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Sumur ini, merupakan sumur pertama yang dibuat warga sebagai solusi jangka panjang mengatasi kelangkaan air di pemukimannya.
“Ya terpaksa gali sumur mas, untuk menngatasi kesulitan air. Sudah berkedalaman 35 meter tapi airnya belum keluar. Kami buat sejak 9 bulan lalu, pas musim hujan kami berhenti lalu dilanjutkan sekarang ini,” beber Supriadi.
Bukannya tanpa resiko, penggalian sumur kata Supriadi, sangat menguras tenaga bahkan mengancam keselamatan. Pertaruhan nyawa terjadi tatkala material berupa batu dan tanah yang ditarik dengan ember dari dasar sumur ke permukaan, jatuh kembali.

Meski sudah berkedalaman 35 meter, sumur di Desa Sumberkare Kecamatan Wonomerto belum keluarkan air.
“Meski menggunakan helm, tetap takut kejatuhan material, bisa mati mas. Tapi mau gimana lagi, kami tetap berusaha agar sumur ini mengeluarkan air, sehingga saat musim kemarau tidak kesulitan air lagi,” jelasnya.
Sementara Asmat, salah satu perangkat Desa Sumberkare menyebut, warga harus mengeluarkan biaya Rp. 40 juta untuk membuat sumur tersebut. Uang itu, seluruhnya berasal dari dana pribadi. “Masyarakat masih memaksa untuk mencapai tujuan, yakni sumur itu mengeluarkan air. Untuk biaya, informasinya sudah mencapai Rp 40 juta, tapi ini belum keluar air,” tandasnya. (guf/ela).
Tinggalkan Balasan