Menu

Mode Gelap
Beringas! Maling Gasak 2 Motor milik Jamaah Masjid di Kota Probolinggo Ada Festival Nusantara 2025 di Jember, Perkuat Branding Surga Kopi dan Tembakau Sehari, Polres Probolinggo Kota Tangkap 5 Orang Pengedar Sabu Sound Horeg, Kapolres Lumajang: Penyelidikan Akustik Belum Ada Ricuh Soal Barcode Pasir, Truk-Truk Pasir Dihentikan Paksa di Lumajang Sae Law Care Segera Evaluasi Perwakilannya sebagai Humas Satgas Miras Kabupaten Probolinggo

Politik Dan Pemerintahan · 19 Sep 2017 03:12 WIB

Dalami Akar Konflik Rohingya, MPII Probolinggo Gelar Diskusi Publik


					DPC MPII Kabupaeten Probolinggo gelar diskusi publik terkait konflik Etnis Rohingya di Myanmar, Senin (18/9/2017). Perbesar

DPC MPII Kabupaeten Probolinggo gelar diskusi publik terkait konflik Etnis Rohingya di Myanmar, Senin (18/9/2017).

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Tragedi kemanusiaan yang menimpa Etnis Rohingya di Rakhine Myanmar, belum surut dari perhatian dunia internasional, tak terkecuali di Indonesia. Beragam aksi kepedulian digelar, seperti penggalangan dana sosial, do’a bersama hingga demontrasi besar-besaran terhadap kedutaan besar Myanmar di Jakarta.

Namun langkah berbeda dilakukan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Majelis Pemuda Islam Indonesa (MPII) Kabupaten Probolinggo, yang memilih berhati-hati menyikapi konflik Rohingya.

Organisasi pemuda berbasis islam ini, justru menggelar gerakan sprititual berupa diskusi publik bertema ‘Rohingya : Konflik Politik Atau Agama..?’ di Aula Insititut Ilmu Keislaman Zainul Hasan (INZAH) Kraksaan Probolinggo, Senin (18/9/2017), dengan melibatkan 200 peserta.

“Diskusi publik ini merupakan ikhtiar kami membaca tragedi Rohingya. Faktanya, banyak pemuda yang masih apatis terhadap kekerasan kemanusian di Myanmar, bahkan pandangan mereka parsial dalam menganalisa persoalan ini,” papar Zainullah Fatah, Sekretaris Umum DPC MPII Kabupaten Probolinggo.

Tema ‘Rohingya : Konflik Politik Atau Agama..?’ sengaja dipilih, untuk mencari benang merah akar konflik Rohingya. “Karena pandangan umum selama ini konflik itu dipicu oleh persoalan agama, padahal sebenarnya cukup kompleks,” tambah jebolan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini.

Peserta diskusi publik DPC MPII Kab. Probolinggo antusias menyikapi akar konflik Rohingya di Myanmar, Senin (18/9/2017).

Salah satu Pembicara, Fathoni Hakim mengatakan, konflik Rohingya sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari geopolitik yang terjadi di negara Burma itu. Pemicunya, konstruksi konflik agama diawali oleh nasionalisme buddhis, yang diamini negara dengan gerakan represif.

“Dalam analisa geoekonomi telah ditemukan gas bumi sekitar 5,6 triliun kubik di Shwe Blok A-1 Bengal tahun 2004. Inilah yang mendorong Myanmar untuk menguasai daerah Rakhine, yang ditempati muslim Rohingya,” ulas Fathoni.

Sementara dari segi geopolitik, menurut Fathoni, melimpahnya gas bumi di kawasan Rakhine merupakan aset langka yang tidak ditemukan dibelahan bumi Myanmar lainnya. “Inilah sebenarnya akar konflik Rohingya itu,” tutup Kaprodi Hubungan Internasional UIN Sunan Ampel Surabaya ini. (em/ela).

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Sound Horeg, Kapolres Lumajang: Penyelidikan Akustik Belum Ada

17 Juli 2025 - 18:01 WIB

Ricuh Soal Barcode Pasir, Truk-Truk Pasir Dihentikan Paksa di Lumajang

17 Juli 2025 - 16:38 WIB

Sae Law Care Segera Evaluasi Perwakilannya sebagai Humas Satgas Miras Kabupaten Probolinggo

17 Juli 2025 - 16:08 WIB

Soal Sound Horeg, MUI Lumajang Serukan Kesatuan Sikap atas Fatwa Nasional dan Menunggu Instruksi Gubernur Jatim

17 Juli 2025 - 15:17 WIB

Dinilai jadi Biang Kegaduhan, Aliansi Desak Humas Satgas Miras Kabupaten Probolinggo Dicopot

17 Juli 2025 - 14:49 WIB

Dorong Peran Perempuan untuk Pembangunan Daerah, Kohati HMI Jember Luncurkan ‘PENA KOHATI’

16 Juli 2025 - 13:18 WIB

Sidak Jembatan dan Irigasi Rusak, DPRD Desak Pemkab Jember Segera Bertindak

15 Juli 2025 - 21:03 WIB

Ingin Pajak Kendaraan Anda Dihapus? Simak Syarat dan Prosesnya di Lumajang

15 Juli 2025 - 20:00 WIB

Kapolres Probolinggo Tancap Gas usai Resmi Menjabat, Kini Sidak Ruang Tahanan

15 Juli 2025 - 16:24 WIB

Trending di Sosial