Menu

Mode Gelap
Innalillahi! Mr. X Ditemukan Membusuk di Jalur Pendakian Gunung Arjuno Top! Jember Marching Band Sabet 5 Emas di Kejuaraan Dunia Malaysia Kala Khofifah Turun Ke Sungai Legundi Probolinggo, Bersihkan Sampah Bersama Warga Finis di Posisi Tiga, Jember Raih 11 Medali di MTQ XXXI Jawa Timur Polisi Tetapkan 5 Tersangka Pengeroyokan di Gondang Wetan Pasuruan, Seluruhnya Pelajar Warga 4 Desa Bergotong Royong Bangun Akses Baru di Senduro Lumajang

Politik Dan Pemerintahan · 19 Sep 2017 03:12 WIB

Dalami Akar Konflik Rohingya, MPII Probolinggo Gelar Diskusi Publik


					DPC MPII Kabupaeten Probolinggo gelar diskusi publik terkait konflik Etnis Rohingya di Myanmar, Senin (18/9/2017). Perbesar

DPC MPII Kabupaeten Probolinggo gelar diskusi publik terkait konflik Etnis Rohingya di Myanmar, Senin (18/9/2017).

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Tragedi kemanusiaan yang menimpa Etnis Rohingya di Rakhine Myanmar, belum surut dari perhatian dunia internasional, tak terkecuali di Indonesia. Beragam aksi kepedulian digelar, seperti penggalangan dana sosial, do’a bersama hingga demontrasi besar-besaran terhadap kedutaan besar Myanmar di Jakarta.

Namun langkah berbeda dilakukan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Majelis Pemuda Islam Indonesa (MPII) Kabupaten Probolinggo, yang memilih berhati-hati menyikapi konflik Rohingya.

Organisasi pemuda berbasis islam ini, justru menggelar gerakan sprititual berupa diskusi publik bertema ‘Rohingya : Konflik Politik Atau Agama..?’ di Aula Insititut Ilmu Keislaman Zainul Hasan (INZAH) Kraksaan Probolinggo, Senin (18/9/2017), dengan melibatkan 200 peserta.

“Diskusi publik ini merupakan ikhtiar kami membaca tragedi Rohingya. Faktanya, banyak pemuda yang masih apatis terhadap kekerasan kemanusian di Myanmar, bahkan pandangan mereka parsial dalam menganalisa persoalan ini,” papar Zainullah Fatah, Sekretaris Umum DPC MPII Kabupaten Probolinggo.

Tema ‘Rohingya : Konflik Politik Atau Agama..?’ sengaja dipilih, untuk mencari benang merah akar konflik Rohingya. “Karena pandangan umum selama ini konflik itu dipicu oleh persoalan agama, padahal sebenarnya cukup kompleks,” tambah jebolan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini.

Peserta diskusi publik DPC MPII Kab. Probolinggo antusias menyikapi akar konflik Rohingya di Myanmar, Senin (18/9/2017).

Salah satu Pembicara, Fathoni Hakim mengatakan, konflik Rohingya sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari geopolitik yang terjadi di negara Burma itu. Pemicunya, konstruksi konflik agama diawali oleh nasionalisme buddhis, yang diamini negara dengan gerakan represif.

“Dalam analisa geoekonomi telah ditemukan gas bumi sekitar 5,6 triliun kubik di Shwe Blok A-1 Bengal tahun 2004. Inilah yang mendorong Myanmar untuk menguasai daerah Rakhine, yang ditempati muslim Rohingya,” ulas Fathoni.

Sementara dari segi geopolitik, menurut Fathoni, melimpahnya gas bumi di kawasan Rakhine merupakan aset langka yang tidak ditemukan dibelahan bumi Myanmar lainnya. “Inilah sebenarnya akar konflik Rohingya itu,” tutup Kaprodi Hubungan Internasional UIN Sunan Ampel Surabaya ini. (em/ela).

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kala Khofifah Turun Ke Sungai Legundi Probolinggo, Bersihkan Sampah Bersama Warga

20 September 2025 - 19:45 WIB

Warga 4 Desa Bergotong Royong Bangun Akses Baru di Senduro Lumajang

20 September 2025 - 13:28 WIB

Jembatan Beton Rp3,5 Miliar Gantikan Jembatan Bambu yang Ambruk

20 September 2025 - 12:49 WIB

Pemkab Lumajang Tanggung Biaya Perawatan Korban Kecelakaan, Bupati Langsung Kunjungi RS

19 September 2025 - 18:53 WIB

Jalan Rusak Akibat Banjir Lahar, Warga Gondoruso Gotong Royong Lakukan Perbaikan

19 September 2025 - 12:51 WIB

Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim

18 September 2025 - 19:40 WIB

Innalillahi! HM. Buchori, Eks Wali Kota Probolinggo Dua Periode Meninggal Dunia

15 September 2025 - 15:04 WIB

Terganjal Aturan, Pasien ‘Celebral Palsy’ di Kota Probolinggo Tidak Lagi Menerima Layanan Fisioterapi

13 September 2025 - 20:09 WIB

Aktivitas Paralayang di Kawasan Bromo Viral, TNBTS Tegaskan Dilarang, Hormati Kesucian Adat Tengger

13 September 2025 - 15:18 WIB

Trending di Sosial