Menu

Mode Gelap
Pekerja Migran asal Ranuagung Meninggal di Malaysia, Pemkab Probolinggo Fasilitasi Pemulangan Jenazah Innalillahi! Mr. X Ditemukan Membusuk di Jalur Pendakian Gunung Arjuno Top! Jember Marching Band Sabet 5 Emas di Kejuaraan Dunia Malaysia Kala Khofifah Turun Ke Sungai Legundi Probolinggo, Bersihkan Sampah Bersama Warga Finis di Posisi Tiga, Jember Raih 11 Medali di MTQ XXXI Jawa Timur Polisi Tetapkan 5 Tersangka Pengeroyokan di Gondang Wetan Pasuruan, Seluruhnya Pelajar

Kesehatan · 13 Agu 2017 08:32 WIB

Sakit Mendadak, Dua CJH Berangkat Menggunakan Ambulance


					salah satu CJH berangkat dengan ambulance karena sakit saat akan berangkat, Minggu (13/8/2017) Perbesar

salah satu CJH berangkat dengan ambulance karena sakit saat akan berangkat, Minggu (13/8/2017)

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Akibat menderita sakit mendadak, dua Calon Jamaah Haji (CJH) asal Kabupaten Probolinggo, terpaksa berangkat menggunakan mobil ambulance saat dilepas menuju Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.

Keduanya adalah Toyyiban asal Kecamatan Pakuniran dan Ham Samidin, dari Kecamatan Tiris. Toyyiban (63) menderita stroke yang menyerang kedua kakinya, sehingga ia tak mampu berdiri. Sementara Ham Samidin (68), mengalami diare tiga jam sebelum bertolak dari rumahnya ke Wisata Miniatur Ka’bah di Desa Curah Sawo Kecamatan Gending.

“Ya ada dua jamaah, yang satu lunglai kakinya karena stroke, dan yang satu lagi diare. Penanganan awal, kita infuse agar tidak dehidrasi,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, dr. Lilik Ekowati, Minggu (13/8/2017).

Meski sakit, lanjut Lilik, keduanya tetap diberangkatkan sembari menunggu hasil pemeriksaan lanjutan dari petugas medis di Embarkasi Haji Surabaya. “Kalau disana membaik, Insyaallah diberangkatkan oleh petugas menuju tanah suci,” terang mantan Kepala Puskesmas Pajarakan ini.

Selain dua JCH sakit, Lilik mengataan bahwa dari 794 jamaah yang berangkat, 10 persen diantaranya adalah jamaah lanjut usia dan 10 persen yang lain kelompok berisiko tinggi. “Resiko tingggi ini karena penyakit bawaan yang mereka idap sebelumnya. Tapi selama ini, masih aman,” tutupnya. (em/ela).

Artikel ini telah dibaca 21 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Finis di Posisi Tiga, Jember Raih 11 Medali di MTQ XXXI Jawa Timur

20 September 2025 - 16:50 WIB

Cegah Penyakit Sejak Dini, 52 Siswa MI Tarbiyatul Mubtadiin Terima Vaksin MR dan HPV

19 September 2025 - 19:15 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Perjuangan Ahmad Musaddad, Qari Tunanetra Asal Jember yang Tampil Memukau di MTQ XXXI Jatim

17 September 2025 - 15:16 WIB

Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember

16 September 2025 - 17:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi

14 September 2025 - 06:57 WIB

MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional

14 September 2025 - 06:33 WIB

Berkah Even MTQ Jawa Timur 2025, Hunian Hotel di Jember Melonjak

13 September 2025 - 08:48 WIB

Trending di Pemerintahan