Menu

Mode Gelap
Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara

Politik Dan Pemerintahan · 9 Agu 2017 10:09 WIB

Tolak Full Day School, KH. Mutawakkil : Jangan Sampai NU Mengepung Istana


					Ketua PWNU Jatim KH. M Hasan Mutawakkil Alallah, SH. MM. Perbesar

Ketua PWNU Jatim KH. M Hasan Mutawakkil Alallah, SH. MM.

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Rencana penerapan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) RI Nomor 23 tahun 2017 tentang kebijakan lima hari sekolah, terus mendapat penolakan dari warga Nadlatul Ulama (NU) di sejumlah daerah di tanah air.

Bahkan Pengurus Wilayah Nadhlatul Ulama (PWNU) Jatim, kini sudah meneruskan surat edaran penolakan yang dikeluarkan PBNU kepada seluruh Pengurus Cabang (PC), Majelis Wakil Cabang (MWC) serta simpatisan secara masif dalam berbagai kesempatan.

Ketua PWNU Jatim, KH. Hasan Mutawakkil Allallah mengatakan, saat ini seluruh pengurus NU di desa hingga perkotaan sudah diminta membentangkan spanduk penolakan sebagai bentuk protes dari kebijakan Menteri Muhajir Efendi tersebut.

“Kebijakan ini merusak dan membunuh proses pendidikan di Madrasah Diniyah (Sekolah Keagamaan_red) yang telah berlangsung lama. Padahal sistem pendidikan ini terbukti telah mampu membentuk karakter peserta didik dalam pembenahan moral dan akhlaq,” terang KH. Mutawakkil sesuai meresmikan Kantor PCNU Kraksaan Probolinggo, Rabu (9/8/2017).

Kyai yang juga Pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong Pajarakan ini menambahkan, jika aksi penolakan disejumlah daerah selama ini diabaikan, maka bukan tidak mungkin warga nahdliyin dan pesantren turun ke jalan melakukan aksi.

“Kami akan koordinasikan dengan PBNU bila diperlukan untuk menggelar aksi di Istana Negara dan secara serentak se-Indonesia, jadi kami harap kebijakan itu dicabut sebelum nahdliyin mengepung istana,” tandas KH. Mutawakkil dihadapan ratusan nahdliyin. (em/ela).

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kiai Hasan Genggong, Ulama Sejuta Karomah dengan Jejak Spiritual Mendalam

10 April 2025 - 22:15 WIB

Berburu Barokah, Ribuan Jemaah Hadiri Haul Kiai Hasan Genggong ke-72

10 April 2025 - 16:48 WIB

TP PKK Lumajang Tebar Ilmu Perkuat Iman dengan Kajian Tafsir dan Tahsin Al-Qur’an

27 Maret 2025 - 15:41 WIB

NU Lumajang Beberkan Lima Keistimewaan yang Perlu Diketahui Saat Bulan Ramadhan

6 Maret 2025 - 11:54 WIB

Tentukan Awal Ramadhan, NU Kota Probolinggo Tunggu Sidang Isbat

26 Februari 2025 - 09:28 WIB

Perluas Dakwah, NU Krejengan Probolinggo Gelar Pelatihan Digital

10 Februari 2025 - 15:43 WIB

Mengenal Sofia, Aktivis asal Leces yang Kini Menakhodai Fatayat NU Kabupaten Probolinggo

27 Januari 2025 - 13:04 WIB

Kreatif! Ponpes Azidan Barokatu Zainil Hasan Gelar Lomba Kreasi Tumpeng Sambut Hari Ibu

16 Desember 2024 - 19:43 WIB

Era Baru NU Kota Probolinggo Dimulai, Tiga Pilar jadi Spirit Gerakan

27 Oktober 2024 - 19:22 WIB

Trending di Religi & Pesantren