Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Politik Dan Pemerintahan · 3 Agu 2017 10:01 WIB

Genjot Wisawatan, Menteri Pariwisata Kembangkan Desa Wisata


					Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya usai meresmikan Baobabs Resort di TSI II Prigen Pasuruan, Kamis (3/8/2017) Perbesar

Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya usai meresmikan Baobabs Resort di TSI II Prigen Pasuruan, Kamis (3/8/2017)

PASURUAN-PANTURA7.com, Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya meresmikan Baobab Safari Resort di Kompleks Taman Safari Indonesia (II) Prigen, Kabupaten Pasuruan, Kamis (3/8/2017) siang. Baobabs Safari Resort dibangun di atas tanah seluas 1,2 hektar, dengan konsep African Style.

 

Hotel ini, dilengkapi dengan beberapa satwa seperti Zebra, Jerapah, Wildebest, Badak, Kuda Nil, dan masih banyak lagi. Pengunjung hotel bisa berinteraksi langsung dengan hewan-hewan ini. Bahkan, mereka bisa memberikan makan langsung ke satwa tanpa ada batasnya.

 

Arief Yahya mengungkapkan, Baobabs Resort akan menambah daya tarik wisatawan untuk datang ke Indonesia, khususnya Pasuruan. Pasalnya, selama ini Kabupaten Pasuruan hanya dikenal dengan wisata alam Gunung Bromo.

 

“Jadi Baobabs Resort bisa menjadi destinasi wisata unggulan. Faktor pendukung lain, Baobabs berada di wisata konservasi yang telah dikenal sebelumnya,” ujar Menteri asal Banyuwangi ini kepada PANTURA7.com.

 

Lebih jauh, Arif Yahya mengatakan bahwa saat ini Kementrian Pariwisata sedang gencar mengembangkan desa wisata. Di Indonesia, ada sekitar 75 ribu desa. Namun, hanya sekitar 2.000 desa yang bisa dijadikan sebagai desa wisata.

 

Dalam 2.000 desa wisata itu, pihaknya akan membangun home stay sekitar 100 ribu unit. Home stay ini diberikan secara cuma-cuma dari pemerintah pusat ke desa, sebagai pelengkap di desa wisata. “Jadi pengunjung tidak kebingungan mencari penginapan semisal berkunjung ke desa wisata. Kami sediakan semuanya,” tuturnya.

 

Konsep home stay, jelas Arief, bukan sekelas hotel bintang lima. Namun dibangun dengan kultur budaya yang ada di sebuah daerah. Jadi, desain dan bentuknya disesuaikan dengan kearifan lokal.

 

Sekedar diketahui, Pariwisata Indonesia di Tahun 2016 lalu berkontribusi dalam perkembangan perekonomian nasional. Rinciannya, kontribusi untuk produk domestik bruto (PDB) sebesar 11 persen, devisa sebesar Rp 172 triliun, serta menyerap 11,8 juta tenaga kerja. Untuk tahun 2017 ini, target kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 15 juta orang. (ata/ela.)

 

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik

2 Agustus 2025 - 22:26 WIB

Sambut HUT RI ke-80, Pemkot Probolinggo Bagikan 6 Ribu Bendera ke Warga

1 Agustus 2025 - 19:01 WIB

Jalur Gumitir Ditutup, Warga Ramai-ramai Naik Kereta Api

29 Juli 2025 - 18:25 WIB

Ada Fenomena Embun Upas di Bromo, TNBTS Waspadai Potensi Kebakaran Hutan

29 Juli 2025 - 08:43 WIB

Dari Lumajang ke Jember dan Batu, Parti Libur Siap Ekspansi ke Kota Lain

27 Juli 2025 - 15:12 WIB

Seperti Tidur di Atas Salju, Cerita Pendaki yang Menyaksikan Ranu Kumbolo Membeku

27 Juli 2025 - 14:38 WIB

Jazz Gunung Bromo 2025 Usung Dua Series, Sal Priadi Pukau Penonton di Hari Pamungkas

27 Juli 2025 - 12:44 WIB

Lomba Dayung di Pesisir Kota Pasuruan Diharapkan Tarik Wisatawan

26 Juli 2025 - 17:18 WIB

MUI Desak Wali Kota Probolinggo Berani Perangi Miras, LGBT dan Sound Horeg

22 Juli 2025 - 12:43 WIB

Trending di Regional