Menu

Mode Gelap
Polemik Sound Horeg, Kiai di Jember Siap Jalankan Fatwa MUI namun Tunggu Instruksi Gubernur Keras dan Berfrekuensi Tinggi, Pakar Fisika Ingatkan Sound Horeg Punya Dampak Fisik Serius Kawanan Maling Gasak Dua Motor di Triwungan Probolinggo, Terekam CCTV Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung Gadis 14 Tahun di Pasuruan Jadi Korban Asusila, Ayah Kandung Turut Jadi Tersangka Bersama Enam Pria Lain Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

Ekonomi · 31 Des 2018 16:56 WIB

Musim Hujan, Bawang Merah Menghilang


					Musim Hujan, Bawang Merah Menghilang Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Memasuki musim penghujan, stok hasil produksi bawang merah di wilayah Kabupaten Probolinggo berkurang. Penyebabnya,  karena petani mengurangi luasan area tanam di saat musim penghujan.

Dengan berkurangnya tanaman bawang merah membuat harga jual bawang merah di Kabupaten Probolinggo mulai  meroket hingga encapai Rp 25 ribu per kilogramnya.

“Saat ini harga bawang merah memang mahal, karena stok bawang berkurang,” terang salah satu pedagang pasar  bawang merah Dringu, Suri (25).

Naiknya harga bawang merah, menurut Suri, terjadi sejak sebulan lalu. Saat ini untuk harga jual bawang merah ukuran kecil berkisar  Rp 16-17 ribu, ukuran sedang Rp 18-24 ribu, ukuran super Rp 25 ribu per kilogram.

“Saat ini wilayah penghasil bawang di luar Probolinggo juga berkurang, sehingga tak banyak bawang dari luar masuk,” jelas dia.

Terpisah, salah satu petani bawang merah, Suyono (35) menuturkan, saat ini lahan tanaman bawang merah memang tak begitu luas. Sebab petani kwatir mengalami gagal panen jika menanam bawang merah dalam jumlah banyak.

“Karena takut rugi, maka petani tidak begitu memaksa tanam jika sudah musim hujan seperti saat ini,” tandasnya.

Suyono menyebut bahwa saat ini ia hanya menanam bawang merah seluas 0,5 hektare. Padahal jika musim kemarau, ia menanam sedikitnya 1 hektare lahan.

“Kalau sekarang petani tidak maksa untuk tanam bawang merah. Takut gagal panen saja, meski harga jual mahal kan cuaca tidak mendukung,” Suyono menguraikan. (*)

 

 

Penulis : Mohammad Rochim

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Polemik Sound Horeg, Kiai di Jember Siap Jalankan Fatwa MUI namun Tunggu Instruksi Gubernur

25 Juli 2025 - 18:49 WIB

Keras dan Berfrekuensi Tinggi, Pakar Fisika Ingatkan Sound Horeg Punya Dampak Fisik Serius

25 Juli 2025 - 18:24 WIB

Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung

25 Juli 2025 - 15:25 WIB

Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

25 Juli 2025 - 13:45 WIB

Penutupan Jalur Gumitir, Satlantas Probolinggo Siaga Hadapi Potensi Lonjakan Kendaraan di Jalur Pantura

24 Juli 2025 - 20:02 WIB

Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama

24 Juli 2025 - 19:37 WIB

Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh

24 Juli 2025 - 19:10 WIB

Diduga Ada Pungli Penahanan Ijazah, Puluhan Mahasiswa UPM Demo

24 Juli 2025 - 18:34 WIB

Penutupan Jalur Gumitir Berdampak ke Pengusaha Bus Probolinggo, Organda Berharap Penutupan Ditinjau Ulang

24 Juli 2025 - 18:04 WIB

Trending di Sosial