Menu

Mode Gelap
Angkat Sejarah, Abadikan Warisan, Singowiguno Jadi Nama Pendopo di Lumajang Beli Sayur dengan Uang Palsu, Warga Lumajang Ditangkap di Pasar Leces Probolinggo Mobilitas Warga Tersendat, DPRD Jember Desak Perbaikan Jalur Gumitir Dipercepat Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Warga Protes Kerusakan Hutan di Kawasan Proyek Tol Probowangi Getuk Goreng Merah Putih khas Bromo Sambut Euforia Kemerdekaan HUT RI ke-80 Ekskavator yang Dikabarkan Hilang di Lumajang Ditemukan di Bojonegoro

Regional · 30 Des 2018 16:12 WIB

Bantu Ekonomi Keluarga, 2 Pelajar SD Ini Jadi Pemulung


					Bantu Ekonomi Keluarga, 2 Pelajar SD Ini Jadi Pemulung Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Jika anak-anak seusianya tengah asyik bermain atau berlibur ke kawasan wisata, tidak demikian dengan Ramadani Anwar (10) dan Muhammad Risky (10) warga Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.

Memanfaatkan hari libur sekolah, kedua bocah ini justru banting tulang menelusuri jalanan kota hingga memasuki pemukiman. Dengan modal masing-masing sebuah karung bekas, mereka mengais barang bekas, tanpa rasa malu atau canggung.

Kedua pelajar asal Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Probolinggo mengaku menghabiskan waktunya dari pukul 07.00 – 12.00 WIB selama libur sekolah untuk mencari barang bekas. Barang bekas yang terkumpul lalu dijual untuk membantu kebutuhan keluarganya.

“Daripada main, kan lebih baik cari barang bekas begini untuk membantu ekonomi orang tua saya,” kata Ramadani saat bincang dengan PANTURA7.com, Minggu (30/12/2018).

Ramadani Anwar dan Muhammad Rizky (bercelana panjang) menjadi pemulung saat libur sekolah untuk membantu kondisi ekonomi keluarga. (Foto : Mohamad Rochim).

Hasilnya, dalam sehari kedua bocah ini berhasil mengumpulkan uang Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu. Barang bekas yang dikumpulkan diantaranya botol bekas, bak plastik, kardus hingga bekas air mineral.

“Kalau berangkat sejak pagi sampai siang, dapat sekitar Rp 10 ribu. Gak apa-apa meski cuma dapat segitu, asal bisa bantu orang tua,” timpal Risky.

Baik Ramadani maupun Rizky kompak mengamini bahwa mereka rela tak menghabiskan jatah libur sekolah seperti bocah SD kebanyakan, karena kasihan melihat kondisi ekonomi orang tuanya. Aktifitas memulung barang bekas, sudah mereka lakukan sejak 6 bulan terakhir.

“Orang tua saya itu penghasilannya tidak tentu, kerjanya juga tidak setiap hari. Saya berusaha bantu seadanya, yang penting halal saja,” Rizky menjelaskan. (*)

 

Penulis : Mohammad Rochim
Editor : Efendi Muhammad

 

Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Mobilitas Warga Tersendat, DPRD Jember Desak Perbaikan Jalur Gumitir Dipercepat

16 Agustus 2025 - 20:18 WIB

Getuk Goreng Merah Putih khas Bromo Sambut Euforia Kemerdekaan HUT RI ke-80

16 Agustus 2025 - 19:40 WIB

Libur Panjang Kemerdekaan, Ribuan Wisatawan Padati Stasiun Wilayah Daop 9 Jember

16 Agustus 2025 - 13:55 WIB

Warga Pulau Gili Ketapang Sumringah, Dapat Bendera Gratis dari Kepolisian

16 Agustus 2025 - 00:43 WIB

Gubernur Jatim Terbitkan SE Penggunaan Sound Horeg, Pemkot Probolinggo Didesak Segera Tindaklanjuti

15 Agustus 2025 - 20:12 WIB

Larangan Sewa Huntap di Lumajang Berlaku Parsial, Warga Minta Aturan Ditegakkan

15 Agustus 2025 - 16:19 WIB

DPRD Jember Sidak Bandara Notohadinegoro, Tinjau Reaktivasi Jelang Terbang Perdana

15 Agustus 2025 - 15:31 WIB

Mengenal ATR 72-500, Pesawat yang Segera Mengudara di Bandara Notohadinegoro Jember

14 Agustus 2025 - 18:39 WIB

Pusat Kuliner GOR A. Yani Dibuka, Dishub Siapkan Skema Parkir untuk Dongkrak PAD

13 Agustus 2025 - 19:42 WIB

Trending di Regional