Menu

Mode Gelap
Perkuat Identitas Wisata, Ganti Nama Stasiun Klakah Menjadi Stasiun Lumajang Dana Desa untuk Kandang Bekas di Wonogriyo, Kepala Desa Harus Tanggung Jawab Jutaan Ekor Ubur-ubur Sesaki Perairan Pantai Utara Probolinggo Dua Pekan, Polisi di Probolinggo Ringkus Belasan Pengedar Sabu dan Okerbaya Motor Ditabrak Truk, Dua Siswi SMP di Pasuruan Tewas Cinta tak Direstui Orang Tua, Pemuda di Jember Akhiri Hidup di Pohon Mangga

Peristiwa · 30 Nov 2018 11:38 WIB

24 Jam, PSK Ini Layani 15 Pria Hidung Belang


					24 Jam, PSK Ini Layani 15 Pria Hidung Belang Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Menjadi wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) tak semuanya karena kebutuhan ekonomi. Namun, prahara rumah tangga juga bisa menjadi faktor kuat yang mendorong perempuan menjadi pemuas laki-laki hidung belang.

Seperti yang diceritakan oleh TM (23) warga Desa Wedusan, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo. TM ‘curhat’ seusai terjaring razia Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP) Situbondo, di Desa Klatakan, Kecamatan Gundil. Oleh petugas, ia lalu dilimpahkan ke Satpol PP Kabupaten Probolinggo.

Wanita dengan satu anak ini mengaku, ia terpaksa menjalani hidup sebagai Wanita Tuna Susila (WTS) setelah sakit hati atas perlakuan mantan suaminya. Menurut TM, ia frustrasi dengan ulah suaminya lalu memutuskan bercerai dan terjun ke dunia prostitusi.

“Cerainya tahun 2005 silam, setelah mantan suami saya selingkuh dengan keponakan saya. Sebelum bercerai, saya juga tersiksa karena sering dipukuli,” curhatnya saat ditemui di Kantor Satpol PP Kabupaten Probolinggo, Jum’at (30/11/2018).

Wanita berbadan subur ini menambahkan, selama 6 bulan menjadi PSK, ia mematok tarif untuk para tamunya sebesar Rp. 100 ribu setiap kali main. Namun jika sistem ‘booking’ hingga menginap, tarifnya naik menjadi Rp. 350 ribu.

“Jika sepi, sehari saya melayani 5 orang, tapi itu jarang selama saya bekerja seperti ini. Yang sering itu, saya melayani 10 sampai 15 tamu selama 1×24 alias sehari semalam,” akunya.

Ditanya tips agar ia mampu melayani tamu yang mencapai belasan itu, TM mengatakan bahwa ia terlebih dahulu minum jamu sebelum memuaskan nafsu bejat lelaki hidung belang. Hal itu semata-mata agar ia mampu meraup uang sebanyak-banyaknya.

“Memang sudah ada jamu khusus yang sudah saya siapkan sebelum ‘main’. Biasanya saya minum satu hingga dua kali jamu dalam sehari semalam,” tuturnya.

Terpisah, Koordinator Lapangan (Korlap) Tim Reaksi Cepat (TRC) Satpol PP Nurul Arifin mengatakan, pasca menerima TM dari Satpol PP Situbondo, pihaknya langsung mendata dan membina TM. Selanjutnya, petugas memanggil keluarga TM agar wanita muda itu dijemput.

“Kami panggil keluarganya, supaya dijemput dan dibawa pulang. Sebelumnya, ia sudah dibina oleh anggota Satpol PP Situbondo, terus kami data dan bina lagi. Semoga ia tidak lagi terjun ke dunia prostitusi,” tandas Nurul. (*)

 

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 135 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Perkuat Identitas Wisata, Ganti Nama Stasiun Klakah Menjadi Stasiun Lumajang

16 Mei 2025 - 15:46 WIB

Jutaan Ekor Ubur-ubur Sesaki Perairan Pantai Utara Probolinggo

15 Mei 2025 - 19:45 WIB

Motor Ditabrak Truk, Dua Siswi SMP di Pasuruan Tewas

15 Mei 2025 - 18:25 WIB

Cinta tak Direstui Orang Tua, Pemuda di Jember Akhiri Hidup di Pohon Mangga

15 Mei 2025 - 17:30 WIB

Dusun Sumberlangsep Lumajang Terisolasi Pasca Banjir Lahar Semeru, Warga Terpaksa Berbelanja di Tengah Sungai

14 Mei 2025 - 20:06 WIB

Normalisasi Jalur Lahar di Lumajang: Bukti Sinergi Pelaku Usaha dan Masyarakat Hadapi Bencana

14 Mei 2025 - 15:58 WIB

Nelayan yang Hilang di Perairan Gending Probolinggo Ditemukan tak Bernyawa

14 Mei 2025 - 13:22 WIB

Nelayan Hilang di Perairan Gending, Pencarian Terhambat Cuaca Buruk

13 Mei 2025 - 17:54 WIB

Jembatan Karangjati Anyar Putus, Warga Terpaksa Menyusuri Sungai

13 Mei 2025 - 14:03 WIB

Trending di Peristiwa