Menu

Mode Gelap
Kemeriahan Batik In Motion 2025 Kota Probolinggo; Mengangkat Potensi, Kenalkan Batik Kanekrembang Pimpin Karang Taruna Lumajang, Dedi Marta Siap Sinergikan Peran Pemuda Banyak Orangtua Takut Anak Rewel, Capaian Imunisasi Campak di Lumajang Anjlok Pekerja Migran asal Ranuagung Meninggal di Malaysia, Pemkab Probolinggo Fasilitasi Pemulangan Jenazah Innalillahi! Mr. X Ditemukan Membusuk di Jalur Pendakian Gunung Arjuno Top! Jember Marching Band Sabet 5 Emas di Kejuaraan Dunia Malaysia

Pendidikan · 19 Okt 2018 10:38 WIB

Lomba Mading 3 Dimensi, Meriahkan HSN di Genggong


					Lomba Mading 3 Dimensi, Meriahkan HSN di Genggong Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Para pelajar di bawah naungan Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, adu kreativitas membuat majalah dinding (Mading) 3 dimensi, Jum’at (19/10/2018). Lomba mading ini menjadi rangkaian peringatan Hari Santri Nasional (HSN) yang jatuh pada 22 Oktober.

Sebanyak 14 kelompok delegasi dari lembaga pendidikan setingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA) dan sederajat, berlomba menjadi yang terbaik. Lomba mading yang digelar oleh Pengurus Komisariat IPNU Pesantren Zainul Hasan Genggong, bertempat di Gedung Olah Raga (GOR) Damanhuri Romly.

Salah satu peserta dari delegasi SMA Unggulan, Nainunis Mutawakillah menuturkan, tak mudah membuat mading yang bisa memberikan pesan moral tepat dengan biaya murah. Ia dan kelompoknya bahkan membutuhkan waku sepekan untuk membuat mading berbentuk secangkir kopi.

“Ini kami buat selama seminggu, ngopi kepanjangan dari ngobrol perdamaian indonesia. Dengan ngopi, pesan moralnya agar para santri bisa menyalurkan ide-ide cemerlang dalam membantu perdamaian di negeri ini,” tukas pelajar asal Balung Jember ini.

Salah satu peserta mading dari MA. Zainul Hasan I menunjukkan karyanya saat lomba mading tiga dimensi di GOR Damanhury Romly. (maf)

Ketua Majelis Pembina IPNU Pesantren Zainul Hasan Genggong, Mohammad Hendra menjelaskan lomba mading tak sekedar rangkaian HSN 2018. Lebih jauh, ia berharap agar skil menulis dari para peserta sebagai santri pesantren kian terasah.

“Para ulama salaf, sebut saja Imam Nawawi Banten itu menulis kitab, Imam Al-Ghozali menulis, bahkan KH. Moh. Hasan pun menulis. Harapannya, lomba mading bagi santri juga menjadi upaya menjaga astar ulama yaitu berkarya dalam hal tulis menulis,” Hendra menjelaskan.

Mading karya santri putri ini, nantinya akan diseleksi oleh dewan juri berdasarkan kesesuaian tema, pesan moral, desain, dan kreatifitas. Tiga pemenang, akan diumumkan seusai upacara puncak HSN di Pesantren Zainul Hasan, Senin (22/10/2018) mendatang. (*)

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 177 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Finis di Posisi Tiga, Jember Raih 11 Medali di MTQ XXXI Jawa Timur

20 September 2025 - 16:50 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Perjuangan Ahmad Musaddad, Qari Tunanetra Asal Jember yang Tampil Memukau di MTQ XXXI Jatim

17 September 2025 - 15:16 WIB

Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember

16 September 2025 - 17:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi

14 September 2025 - 06:57 WIB

MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional

14 September 2025 - 06:33 WIB

Berkah Even MTQ Jawa Timur 2025, Hunian Hotel di Jember Melonjak

13 September 2025 - 08:48 WIB

Belasan Tahun Berlatih Tilawah, Istiqamah dan Doa Guru Jadi Bekal Herman di Panggung MTQ Jawa Timur 2025

13 September 2025 - 07:29 WIB

Trending di Religi & Pesantren