Probolinggo,- Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo bersama para petani yang tergabung dalam Sekolah Lapangan Good Agriculture Practices (GAP), menggelar panen raya bawang merah, pada Senin (22/12/25) pagi.
Dalam kesempatan itu, ada dua lahan ubinan bawang merah milik warga yang dipanen, dengan rata-rata usia Hari Setelah Tanam (HTS) 53 hingga 55 hari.
Di lahan milik Hermanto, dihasilkan 20,9 ton per hektar bawang merah basah. Namun setelah susut 30 persen, hasil panen bawang merah seberat 14,6 ton.
Sementara, di lahan milik Karim, dihasilkan 20,4 ton per hektar bawang merah basah, dan setelah susut menjadi sekitar 14,3 ton.
“Saya tidak menyangka bahwa di musim penghujan, hasil bawang merah di Kareng Lor cukup baik. Kedepan tidak hanya hasil, namun branding dan pengemasannya juga harus ditingkatkan, sehingga harganya juga naik,” kata Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin.
Sekolah Lapang GAP dilaksanakan di lahan budidaya bawang merah dengan luas total sekitar 3 hektare yang berlokasi di kawasan Jalan Barito dan Jalan Progo. Program ini diperuntukkan bagi petani berusia 18 hingga 50 tahun, dengan kuota sebanyak 15 orang.
Dalam panen raya ini, para petani mendapatkan bantuan berupa paket sarana produksi pertanian yang mencakup benih bawang merah varietas Biru Lancur sebanyak 3 ton, pupuk organik 8,4 ton, pupuk NPK 750 kilogram, serta kapur dolomit seberat 1,5 ton.
Tak hanya itu, bantuan juga dilengkapi dengan penyediaan alat dan mesin pertanian berupa satu unit cultivator serta satu unit kendaraan roda tiga. Bantuan ini dinilai mampu meringankan beban petani, khususnya di tengah tingginya harga bawang merah dan benih di pasaran.
“Pengembangan bawang merah ini jug mendukung Asta Cita Presiden Prabowo, termasuk mendukung Koperasi Merah Putih dan Makan Bergizi Gratis (MBG), yang butuh banyak pasokan bawang merah,” imbuh dr. Aminuddin.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPPP) Kota Probolinggo Fitriawati menjelaskan bahwa bawang merah merupakan komoditas penyumbang inflasi bernilai tinggi selain cabai, sehingga perlu perhatian dari Pemkot Probolinggo.
“Untuk mendukungnya, khusus di daerah Kareng Lor, maka kami akan melakukan pendampingan serta pemberian bantuan sarana produksi dan alat mesin bagi petani bawang merah,” janji Fitriawati. (*)













