Lumajang, – Warga Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, kembali menghadapi ancaman banjir lahar Gunung Semeru.
Bupati Lumajang, Indah Amperawati mengungkapkan, pemerintah sebelumnya pernah menawarkan relokasi kepada warga, namun tawaran tersebut ditolak. Warga tetap memilih bertahan di dusun yang selalu menjadi langganan terisolir setiap terjadi bencana.
Banjir lahar Semeru menerjang aliran Sungai Regoyo dan meluber ke permukiman warga. Sebanyak 137 kepala keluarga (KK) terisolir akibat banjir yang menimbun 15 rumah dan satu masjid dengan material pasir setinggi empat meter, Sabtu (6/12/2025)
“Warga sejak awal sudah kami imbau untuk tidak lagi berada di Sumberlangsep. Dulu kami pernah tawarkan hunian tetap di Bumi Semeru Damai, tapi mereka menolak,” kata Indah, Minggu (7/12/2025).
Seorang warga, Nur Hasan mengatakan, ketika banjir terjadi, warga lebih memilih naik ke perbukitan sementara daripada meninggalkan dusun mereka.
“Kami takut di tempat baru tidak mendapatkan pekerjaan. Tidak mungkin pemerintah bisa membantu setiap hari,” ungkapnya.
Sehingga, meski banjir besar terjadi dan sampai menimbun permukiman, warga tetap memilih bertahan dengan cara naik ke perbukitan dibandingkan harus keluar dari dusun.
“Karena mata pencaharian dan lahan di sini memang subur dan ini sebagian mengungsi sebagian di atas bukit,” jelasnya. (*)











