Probolinggo,– Untuk mendeteksi African Horse Sickness (AHS), Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Probolinggo mengambil sampel serum dan darah kuda di wilayahnya.
Dalam pengambilan sampel, Disperta Kabupaten Probolinggo didampingi Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates. Terdapat 9 kecamatan dengan populasi kuda, yakni Kecamatan Banyuanyar, Sukapura, Tiris, Lumbang, Maron, Kraksaan, Bantaran, Dringu, dan Krejengan.
Kepala Disperta Kabupaten Probolinggo, Arif Kurniadi mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo berkomitmen memperkuat layanan surveilans atau pengumpulan dan analisis data kesehatan hewan.
“Kabupaten Probolinggo berada pada jalur lalu lintas hewan yang strategis, sehingga kami membantu dan memfasilitasi BBVet Wates dalam pengambilan sampel, khususnya untuk pemeriksaan serum dan darah kuda terkait AHS,” kata Arif.
Pengambilan sampel dilakukan sejak Selasa hingga Jumat (18–21/11/25) dan berhasil mengumpulkan 136 sampel. Pemilik kuda juga mendapatkan sosialisasi serta imbauan untuk terus berkoordinasi dengan Disperta terkait kesehatan hewan.
Termasuk terkait pemberian suntik vitamin secara mandiri. Jika pemilik kuda menggunakan ramuan herbal atau racikan sendiri, hal tersebut diperbolehkan namun tetap disarankan berkonsultasi dengan Disperta.
Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet Disperta Kabupaten Probolinggo, drh. Niko Nuryalianto, menyampaikan bahwa pengambilan sampel ini penting, mengingat salah satu wilayah di Kabupaten Probolinggo merupakan kawasan wisata yang menggunakan kuda sebagai sarana transportasi wisatawan.
“Meski AHS bukan penyakit zoonosis atau penyakit yang menular dari hewan ke manusia, namun penyakit ini dapat berdampak pada jasa transportasi wisatawan. Karena itu, pengambilan sampel ini penting sebagai deteksi dini AHS,” ujarnya.
Niko berharap, kegiatan surveilans ini dapat berkelanjutan dengan pengambilan sampel kuda dilakukan setahun sekali atau dua tahun sekali sebagai bentuk antisipasi.
“Tujuannya agar kesehatan kuda khususnya yang menjadi sarana transportasi wisatawan di Gunung Bromo tetap terjaga dan pelayanan kepada wisatawan tetap optimal,” pungkasnya. (*)













