Jember,- Kondisi bangunan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurus Salam di Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, kian mengkhawatirkan seiring masuknya musim hujan.
Lembaga pendidikan setingkat Sekolah Dasar (SD) itu berada tepat di sisi tebing tanah tanpa talut, sehingga rawan longsor dan memicu banjir masuk ke ruang kelas.
Setiap kali hujan deras mengguyur wilayah itu, air merembes melalui dinding bangunan dan menggenangi ruang belajar.
Meski begitu, aktivitas belajar mengajar tetap berlangsung meski lantai kelas basah dan licin.
Kepala MI Nurus Salam, Muhammad Hanafi, menjelaskan bahwa tebing di samping sekolahnya kerap longsor saat hujan lebat.
Material longsoran dan rembesan air kemudian mengalir hingga menuju bangunan madrasah.
“Setiap hujan, warga pasti gotong-royong buat membersihkan tanah longsor. Kalau tidak, genangan air hujan meluap,” ungkapnya Senin, (17/11/25).
Warga bersama pihak sekolah sempat membuat saluran air untuk menahan luapan. Namun saluran itu mudah dangkal akibat terus tertimbun tanah longsor.
“Dibuatkan saluran air dan membersihkan tanah longsor. Setelah hujan deras, dangkal lagi. Maka air masuk lagi ke ruangan,” ujarnya.
Hanafi menilai talut harus segera dibangun untuk memperkuat struktur tebing dan menjaga bangunan madrasah tetap aman.
Ia khawatir rembesan yang terus muncul dapat merusak struktur dasar tembok.
Menurutnya, pembangunan talut membutuhkan alat berat karena kondisi tebing cukup tinggi. “Butuh excavator, karena tebingnya tinggi,” imbuhnya.
Pihak sekolah telah melaporkan situasi tersebut ke Pemerintah Kabupaten Jember melalui kanal Wadul Gus’e.
“Kemarin sudah ada yang survei dari pihak Pemkab Jember. Semoga bisa disegerakan. Sekarang kan musim hujan soalnya,” harapnya. (*)













