PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Selain korban tewas dan luka, gempa bumi dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) menyisakan hilangnya sejumlah orang. Satu diantara sekian korban yang hilang kontak, Erfan Affandi (43), warga Kota Probolinggo. Hingga kini, pihak keluarga belum bisa menghubungi korban.
“Kami di Probolinggo masih kehilangan kontak dengan kakak, pasca gempa bumi dan tsunami melanda Sulteng,” ujar Yulita (39), adik kandung Erfan Affandi, Rabu (3/10/2018) malam.
Erfan merupakan warga Jalan HOS Tjokroaminoto, Gang Wijaya No 5 RT 4 RW 10 Kelurahan Kanigaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. Ia yang bekerja sebagai sales di sebuah perusahaan rokok di Palu.
Yulita menambahkan, Erfan tinggal di Palu bersama istrinya, Indri Mariana (37) dan dua putranya. “Sejak 2005, Mas Erfan beserta keluarga sudah bekerja dan menetap di Palu,” ujarnya.
Kontak terakhir antara keluarga dan Erfan terjadi seminggu jelang gempa dan tsunami. Kala itu, jelas Yulita, Erfan mengabarkan bahwa ia berada di Bali terkait pekerjaannya. Erfan pun men-share foto akftifitasnya di grup Whatsapp (WA) keluarga. ”Itu komunikasi terakhir keluarga dengan Mas Erfan,” tutur Yulita lirih.

Erfan Affandi (43) Warga jl HOS cokroaminoto, Kota Probolinggo, yang keberadaannya di Palu belum diketahui. (rs)
Erfan merupakan anak pertama dari lima bersaudara. Ia sebelumnya bekerja di wilayah Probolinggo. Namun karena ada tawaran posisi baru di Palu, akhirnya ia boyongan beserya keluarganya ke Palu sejak 2005 lalu. Di Palu, merrka tinggal Kompleks Cahaya Estate No.7 Palu.
“Saat kami hubungi istrinya, istrinya mengaku sempat komunikasi dengan Erfan. Saat gempa pertama terjadi Erfan menelepon istrinya kalau ada gempa, namun setelah itu tak ada kabar lagi,” papar Yulita.
Ia berharap, ada secercah harapan terkait keberadaan Erfan. “Semoga ada kabar baik. Kakak saya ditemukan dengan selamat, amiin,” Harapnya.
Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal berjanji akan membantu keluarga Yukita dengan menanyakan keberadaan Erfan kepada jajaran kepolisian Palu. “Kami akan berkoordinasi dengan Polda Sulteng dan Polres Palu, mencarinama yang bersangkutan,” janji Alfian.
Berdasarkan rilis dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rabu (3/10/2018), tercatat gempa dan tsunami di Sulteng menelan 1.177 korban jiwa. Musibah itu juga menyebabkan sebanyak 65.733 unit rumah luluhlantak. (*)
Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Ikhsan Mahmudi
Tinggalkan Balasan