Probolinggo,- Bupati Probolinggo, dr. Mohamad Haris, menegaskan komitmennya untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai penggerak utama perekonomian daerah.
Menurutnya, Kabupaten Probolinggo memiliki modal alam yang sangat lengkap dan istimewa sehingga selayaknya mampu bersaing dengan daerah-daerah wisata lain di Jawa Timur.
Bupati yang akrab disapa Gus Haris ini mengatakan, Probolinggo memiliki paket potensi wisata yang tidak dimiliki banyak daerah lain. Mulai dari wisata gunung yang mendunia, destinasi danau alami, air terjun, hingga wisata bahari.
Seluruh panorama tersebut, merupakan modal besar yang seharusnya mampu mendorong percepatan kesejahteraan masyarakat.
“Segala potensi wisata ada di Probolinggo. Mau gunung ada, danau ada, air terjun ada, pantai juga ada. Dengan kekayaan seperti ini, menurut saya sedikit tidak masuk akal jika Probolinggo masih berada di posisi keempat termiskin di Jawa Timur,” kata Gus Haris, Jumat (14/11/25).
Gus Haris menargetkan Probolinggo bisa menjadi mercusuar wisata Jawa Timur, pusat perhatian wisatawan yang tidak hanya dikenal oleh masyarakat lokal, tetapi juga mampu menarik wisatawan mancanegara.
Upaya ke arah itu, bukanlah mimpi besar, asal seluruh perangkat daerah bergerak seirama dan bekerja lebih maksimal.
Ia melanjutkan, pembangunan sektor pariwisata bukan hanya soal memperbaiki destinasi, tetapi juga menyangkut kesiapan infrastruktur pendukung, penguatan UMKM, kualitas pelayanan publik, hingga kompetensi sumber daya manusia.
Karena itu, ia menaruh perhatian khusus kepada kinerja seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Probolinggo.
“Saya minta semua OPD bekerja semaksimal mungkin. Setiap enam bulan akan kami lakukan evaluasi. Kita ingin memastikan bahwa penempatan pejabat benar-benar tepat, right man on the right place,” tegasnya.
Evaluasi berkala tersebut, menjadi langkah untuk memastikan roda pemerintahan berjalan lebih efisien, responsif, serta mampu menerjemahkan visi pembangunan daerah.
Gus Haris berharap setiap OPD dapat memetakan program yang konkret, terukur, dan mampu berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Ia menambahkan, jika pariwisata dioptimalkan dengan manajemen yang baik, maka sektor-sektor lain akan ikut bergerak. Perputaran ekonomi akan meningkat, pelaku UMKM tumbuh, lapangan kerja terbuka, dan angka kemiskinan pun dapat ditekan secara signifikan.
“Kita ingin Probolinggo tidak hanya menjadi tempat singgah, tetapi menjadi tujuan utama. Jika pariwisata bergerak, ekonomi bergerak,” ia memungkasi. (*)













