Lumajang, – Hujan deras yang melanda wilayah Lumajang menyebabkan akses jalan antara Kecamatan Pasirian dan Tempursari terganggu.

Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Isnugroho menyatakan, bahwa kondisi tersebut menghambat mobilitas warga dan penyaluran bantuan, sehingga pihaknya menyarankan perpanjangan masa tanggap darurat selama tujuh hari ke depan.

Menurut Isnugroho, kerusakan jalan akibat hujan deras membuat distribusi logistik dan evakuasi warga terdampak menjadi terhambat.

“Kondisi teknis di lapangan belum memungkinkan penanganan selesai secara optimal, sehingga kami mengusulkan perpanjangan masa tanggap darurat untuk memastikan seluruh kebutuhan warga terdampak dapat terpenuhi,” katanya, Kamis (6/11/25).

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Lumajang, telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor selama 7 hari mulai 1-7 November 2025.

Masa tanggap darurat di Lumajang sendiri memiliki ketentuan bisa diperpanjang hingga tiga kali, dan usulan saat ini merupakan salah satu langkah mitigasi untuk menjaga keselamatan masyarakat.

Isnugroho menekankan bahwa koordinasi dengan aparat desa, relawan, dan instansi terkait terus dilakukan agar kondisi darurat dapat ditangani secepat mungkin.

“Selain itu, kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada, menghindari jalur yang terdampak, serta mengikuti arahan petugas di lapangan. Pihaknya memastikan posko siaga bencana tetap beroperasi 24 jam untuk menerima laporan dan menyalurkan bantuan kepada warga terdampak,” jelasnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.