Lumajang, – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun anggaran 2025 kepada 6.937 warga penerima manfaat.
Menariknya, sebagian besar penerima bantuan tersebut adalah buruh tani tembakau yang selama ini menjadi tulang punggung sektor pertanian di daerah itu.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Lumajang, Indriono Krishna Murti, menjelaskan bahwa 6.465 dari total penerima merupakan buruh tani tembakau.
Sementara sisanya terdiri atas 145 pegawai pabrik rokok, 10 pekerja pabrik non-produksi, dan 317 warga kategori masyarakat miskin.
“Kami telah menyelesaikan proses verifikasi dan validasi data penerima. Tahun ini sebanyak 6.937 warga yang berhak akan menerima BLT DBHCHT,” kata Indriono, Kamis (30/10/25).
Setiap penerima manfaat akan memperoleh bantuan sebesar Rp1.200.000, yang disalurkan selama empat bulan, dengan nilai Rp300 ribu per bulan. Total anggaran yang disiapkan Pemkab Lumajang untuk program ini mencapai Rp8,324 miliar.
Indriono menegaskan bahwa bantuan ini menjadi bentuk perhatian pemerintah terhadap kelangsungan hidup para buruh tani tembakau, yang sebagian besar menggantungkan penghasilan dari hasil panen tembakau musiman.
“Buruh tani tembakau memiliki peran besar dalam ekonomi daerah. Kami berharap BLT ini bisa sedikit meringankan beban mereka di masa sulit, terutama saat tidak sedang musim tanam atau panen,” katanya.
Selain membantu pekerja sektor tembakau, program BLT DBHCHT juga diarahkan untuk memperkuat daya beli masyarakat berpenghasilan rendah dan mendukung keberlanjutan industri hasil tembakau (IHT) yang menjadi salah satu sumber penting pendapatan daerah.
Jumlah penerima BLT tahun 2025 juga meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yang tercatat sebanyak 5.685 penerima manfaat. Kenaikan ini mencerminkan perluasan jangkauan dan perhatian pemerintah daerah terhadap pekerja di sektor tembakau dan industri rokok.
“Kami berharap bantuan ini tidak hanya menjadi penopang kebutuhan harian, tetapi juga dimanfaatkan secara bijak untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga,” pungkasnya. (*)













