Probolinggo,– Komisi 3 DPRD Kota Probolinggo, Kamis (9/10/2025) siang, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dua lokasi proyek pembangunan di wilayah Kota Probolinggo.
Lokasi pertama yang disidak adalah proyek rehabilitasi rumah dinas Wakil Wali Kota di Jalan Suroyo. Setibanya di lokasi, anggota Komisi 3 meninjau progres pengerjaan yang dilakukan oleh CV Sexy Road Indo, yang beralamat di Gorontalo.
Anggota Komisi 3 DPRD Kota Probolinggo, Heri Poniman, menjelaskan, berdasarkan laporan Dinas PUPR PKP yang turut hadir, progres pengerjaan masih sesuai jadwal. Namun demikian, pihaknya menemukan beberapa temuan di lapangan.
“Salah satunya, atap bangunan yang hingga kini belum terpasang. Informasinya, hal itu terjadi karena adanya miskomunikasi antara konsultan pengawas, konsultan perencana, pengawas, dan kontraktor,” ujar Heri.
Ia menegaskan, pemasangan atap merupakan pekerjaan penting mengingat musim hujan akan segera tiba. Karena itu, ia meminta Dinas PUPR PKP segera berkoordinasi agar pemasangan atap bisa segera dilakukan.
Selain itu, Komisi 3 juga menyoroti penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) oleh para pekerja yang dinilai masih kurang. Meski progres pekerjaan telah mencapai 26 persen, namun atap bangunan belum juga dikerjakan.
“Target penyelesaian proyek ini sampai Desember 2025. Agar pekerjaan cepat selesai, kami menyarankan jumlah pekerja ditambah dari 12 menjadi 20 orang. Selain itu, papan nama proyek juga segera dipasang agar masyarakat mengetahui informasi pekerjaan ini,” imbuhnya.
Usai meninjau proyek rehabilitasi rumah dinas Wakil Wali Kota, rombongan Komisi 3 melanjutkan sidak ke lokasi kedua, yaitu proyek revitalisasi Alun-alun Kota Probolinggo.
Setibanya di lokasi, rombongan disambut oleh pelaksana proyek bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo. Berdasarkan hasil sidak, proyek revitalisasi itu tercatat mengalami surplus progres sebesar 0,578 persen.
Adapun target perencanaan awal yang awalnya 1,4 persen kini telah mencapai 1,9 persen. “Hanya ada satu hal yang berpotensi menghambat pekerjaan, yaitu tumpukan kayu bekas pemotongan pohon yang harus segera dipindahkan dari lokasi,” jelas Heri.
Ia berharap, proyek revitalisasi Alun-alun Kota Probolinggo dapat selesai tepat waktu. Untuk itu, perlu penambahan jumlah tenaga kerja serta alat berat.
“Pekerjaan revitalisasi ini cukup luas, mencakup area trotoar, penggantian pohon, hingga penataan ulang area sekitar alun-alun,” tambahnya.
Pelaksana proyek, Halim, menyampaikan bahwa pihaknya terus mempercepat pengerjaan melalui sistem lembur dan penambahan tenaga kerja.
“Karena upaya percepatan itu, progres pekerjaan bisa melampaui target (surplus). Kami berharap dukungan semua pihak, termasuk perangkat daerah, agar proyek ini bisa selesai tepat waktu,” ujarnya. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra