Probolinggo,- Tongkat estafet kepemimpinan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Kraksaan, Kabupaten Probolinggo resmi berganti. Proses serah terima jabatan (sertijab) digelar dengan khidmat di Aula Rutan Kraksaan pada Selasa (7/10/25) siang.
Dalam acara tersebut, Bayu Muhammad secara resmi menyerahkan jabatannya sebagai Kepala Rutan Kraksaan kepada Galih Setiyo Nugroho.
Bayu kini mendapat kepercayaan baru untuk memimpin Rutan Probolinggo, sedangkan Galih sebelumnya menjabat sebagai Kepala Lapas Kelas III Leok yang berlokasi di Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah.
Dalam sambutan perpisahannya, Bayu Muhammad menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh jajaran Rutan Kraksaan atas kerja sama dan dukungan selama masa kepemimpinannya.
Ia juga menitipkan tiga semangat pengabdian yang menurutnya menjadi kunci keberhasilan dalam menjalankan tugas di lingkungan pemasyarakatan.
“Pertama adalah semangat kebersamaan. Dalam dunia kerja, terlebih di lingkungan pemasyarakatan, kebersamaan adalah modal utama. Seberat apa pun beban kerja yang dihadapi, jika dijalankan bersama, semuanya akan terasa lebih ringan,” bebernya.
Semangat kedua yang ditekankan Bayu adalah semangat kekeluargaan. Ia menilai, dengan terciptanya hubungan yang dilandasi rasa saling menghargai dan menghormati, akan tumbuh keharmonisan.
“Dan yang ketiga adalah semangat solusi. Jangan hanya terpaku pada masalah. Pegang semangat untuk selalu mencari jalan keluar. Dari semangat inilah akan lahir inovasi-inovasi yang membawa perubahan positif,” ujarnya.
Sementara itu, Galih Setiyo Nugroho dalam perkenalan perdananya sebagai Kepala Rutan Kraksaan menyampaikan rasa syukur dan bangga atas amanah yang baru diterimanya.
Ia mengaku, ini adalah kali pertama dirinya ditugaskan di wilayah Jawa Timur, setelah sebelumnya bertugas di wilayah Indonesia bagian tengah.
“Ini adalah pengalaman baru bagi saya. Menjadi kepala rutan di Jawa Timur adalah tantangan sekaligus kehormatan besar,” ujar pria kelahiran Purworejo, Jawa Tengah tersebut.
Ia juga berjanji akan melanjutkan program-program positif yang telah dijalankan oleh pendahulunya, serta membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya dengan seluruh jajaran maupun para stakeholder.
“Amanah ini bukan hanya soal jabatan, tapi juga tentang pengabdian. Saya percaya, dengan sinergi dan kerja keras kita bersama, Rutan Kraksaan bisa semakin baik ke depan,” ia menegaskan. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra