Menu

Mode Gelap
Haru dan Bahagia! Kala Bupati Gus Haris Santuni Lansia Sebatang Kara di Kraksaan Menkeu Sambut Aspirasi Lumajang, Siap Kaji Kebijakan Pro Daerah Santri Minum HCL, Kemenag Evaluasi Keselamatan di Ponpes Lumajang Tumpak Sewu, Niagaranya Indonesia yang Bangkit dari Pronojiwo Empat Kepala Dinas tak Tergeser, Wali Kota Probolinggo: Ada Pekerjaan yang Belum Selesai Babinsa Lumajang Patungan Perbaiki Rumah Nenek Miskin yang Tinggal di Kandang Sapi

Wisata · 3 Okt 2025 16:18 WIB

Tumpak Sewu, Niagaranya Indonesia yang Bangkit dari Pronojiwo


					Tumpak Sewu, air terjun setinggi sekitar 120 meter di Gunung Semeru, Lumajang. (Foto: Asmadi)
Perbesar

Tumpak Sewu, air terjun setinggi sekitar 120 meter di Gunung Semeru, Lumajang. (Foto: Asmadi)

Lumajang, – Deru air jatuh dari tebing setinggi hampir 120 meter terdengar menggetarkan, memecah sunyi hutan tropis di kaki Gunung Semeru. Di sinilah berdiri megah Tumpak Sewu, air terjun berundak yang kini menjelma menjadi destinasi unggulan Jawa Timur, bahkan dijuluki sebagai Niagara-nya Indonesia.

Dikenal karena bentuknya yang menyerupai tirai raksasa air, Tumpak Sewu menawarkan pemandangan luar biasa yang sulit ditemukan di tempat lain.

Dari gardu pandang yang dibangun di ketinggian, pengunjung dapat menyaksikan panorama alam dramatis, lembah hijau yang menganga, dikelilingi air terjun melingkar bak mahkota alam.

Namun daya tarik Tumpak Sewu tak berhenti pada keindahan visual saja. Bagi pecinta petualangan, air terjun ini menawarkan pengalaman ekstrem yang menggugah adrenalin.

“Wisatawan asing suka yang ekstrem, naik turun tebing, nyemplung sungai. Sementara yang lokal senangnya yang praktis, buka pintu mobil langsung lihat air terjun. Keduanya kita sediakan,” kata Tolip Ciko, pelaku wisata lokal, Jumat (3/10/25).

Menurut para pelaku wisata, peran beliau sangat penting dalam menyatukan visi pengembangan pariwisata di Pronojiwo, kawasan yang selama ini dikenal sebagai penjaga selatan Gunung Semeru.

“Tumpak Sewu sekarang satu paket. Enggak lagi terpisah. Sudah disatukan demi satu tujuan besar: menjadikan Pronojiwo sebagai ikon wisata nasional berbasis alam,” lanjut Tolip.

Hasilnya mulai tampak. Jumlah wisatawan mengalami lonjakan signifikan. Pada hari-hari biasa, Tumpak Sewu bisa menerima lebih dari 350 wisatawan asing yang datang untuk menjajal jalur treking ekstrem. Saat akhir pekan atau musim liburan, pengunjung lokal bisa menembus 1.000 orang per hari. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sebagian Jalur ke Bromo Diutup, via Ranupane Jadi Alternatif Utama Wisatawan

25 September 2025 - 15:59 WIB

Ada Fenomena Embun Upas di Bromo, TNBTS Waspadai Potensi Kebakaran Hutan

29 Juli 2025 - 08:43 WIB

Seperti Tidur di Atas Salju, Cerita Pendaki yang Menyaksikan Ranu Kumbolo Membeku

27 Juli 2025 - 14:38 WIB

Fenomena Embun Upas di Gunung Bromo, Sajikan Eksotika bak Pegunungan Alpen

11 Juli 2025 - 08:49 WIB

Keamanan Pendaki Ditingkatkan, TNBTS Wajibkan Gelang RFID bagi Pendaki Gunung Semeru

6 Juli 2025 - 09:33 WIB

Wamen: Dulu Instagram Saya Penuh Laporan Pungli Tumpak Sewu, Sekarang Sudah Beres

29 Juni 2025 - 20:51 WIB

DPRD Desak Dinas Pariwisata Lumajang Segera Intervensi dan Perbaiki Manajemen Air Terjun Tumpak Sewu

22 Juni 2025 - 09:20 WIB

Tumpak Sewu: Satu Objek Wisata, Dua Tarif Masuk Berbeda

19 Juni 2025 - 13:30 WIB

Pengelolaan Pemandian Selokambang Lumajang Diduga Bocor

19 Juni 2025 - 12:16 WIB

Trending di Pemerintahan