Menu

Mode Gelap
Babinsa Lumajang Patungan Perbaiki Rumah Nenek Miskin yang Tinggal di Kandang Sapi Penetapan NI PPPK Paruh Waktu di Lumajang Tembus 19,3 Persen Dewangga Masih Disuntik Susu Lewat Selang, Santri Pemberi HCL Akhirnya Dikeluarkan dari Pesantren SDN 2 Banjarsengon Jadi Sekolah Percontohan, Dorong Digitalisasi Pendidikan Dasar di Jember Kapolres Probolinggo Peringatkan Anggotanya; Hindari Gaya Hidup Hedon, Bijak Bermedia Sosial Siswa Berkebutuhan Khusus di Pandaan Rayakan Hari Batik dengan Membatik Bersama

Peristiwa · 3 Okt 2025 10:49 WIB

Dewangga Masih Disuntik Susu Lewat Selang, Santri Pemberi HCL Akhirnya Dikeluarkan dari Pesantren


					Ahmad Syaifudin Amin, Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Asy Syarifiy. (Foto: Asmadi) Perbesar

Ahmad Syaifudin Amin, Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Asy Syarifiy. (Foto: Asmadi)

Lumajang, – Tiga bulan pascakejadian tragis di Pondok Pesantren Asy Syarifiy, Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Dewangga Naufal Al Yusen masih harus menjalani perawatan intensif.

Akibat luka serius di saluran pencernaannya, ia tidak dapat makan secara normal dan harus disuntikkan susu khusus melalui selang sebagai satu-satunya sumber nutrisi bagi tubuhnya.

Kondisinya yang memprihatinkan itu bermula dari aksi iseng salah satu teman pondoknya yang memberikan larutan asam klorida (HCL) yang dimasukkan ke dalam botol minuman kemasan.

Dewangga diduga tidak mengetahui isi botol tersebut sebelum akhirnya menenggaknya bersama dua santri lainnya.

Peristiwa itu terjadi sekitar tiga bulan lalu dan sempat menggemparkan lingkungan pondok. Sejak saat itu, Dewangga harus bolak-balik rumah sakit untuk menjalani pengobatan akibat penyumbatan saluran pencernaan yang ditimbulkan oleh cairan kimia berbahaya tersebut.

Menanggapi kejadian tersebut, pihak Pondok Pesantren Asy Syarifiy akhirnya mengambil langkah tegas. Santri berinisial A, yang diduga sebagai pelaku utama, resmi dikeluarkan dari pondok.

“Sudah kami keluarkan. Kami sudah tindak tegas yang bersangkutan karena termasuk pelanggaran berat yang tidak bisa kami tolerir,” tegas Ahmad Syaifudin Amin, Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Asy Syarifiy, saat ditemui di Lumajang, Jumat (3/10/25).

Amin menjelaskan, pihak pondok tidak langsung memberikan sanksi usai kejadian, melainkan menunggu adanya itikad baik dari keluarga santri pelaku untuk bertanggung jawab. Namun karena beberapa kali proses mediasi tidak menghasilkan kesepakatan, pihak pesantren akhirnya memutuskan untuk mengambil tindakan tegas.

“Kita awalnya menunggu agar keluarga bisa bertanggung jawab, tapi karena beberapa mediasi yang kita lakukan tidak ada kesepakatan, ya sudah kami keluarkan,” lanjut Amin. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 21 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pasca Pembongkaran Makam di Pasuruan, Massa Geruduk Polsek Winongan

2 Oktober 2025 - 16:39 WIB

Santri Minum Cairan HCL Disangka Soda, Ini Kronologi Lengkap Versi Saksi Mata

2 Oktober 2025 - 09:57 WIB

Dampak Gempa Sumenep, Dapur Rumah Warga Gununggeni Probolinggo Roboh

1 Oktober 2025 - 21:19 WIB

Santri 13 Tahun di Lumajang Keracunan Air Keras, Kini Bertahan Hidup Hanya dengan Susu Khusus

30 September 2025 - 15:36 WIB

Tiga Santri Meninggal Dunia pasca Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

30 September 2025 - 14:35 WIB

Puting Beliung Terjang Pasuruan, Belasan Rumah dan Gardu Listrik Roboh

30 September 2025 - 12:41 WIB

Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Timpa Seratusan Santri

29 September 2025 - 20:38 WIB

Hilang Sejak Kamis, Lansia Asal Jambearum Lumajang Ditemukan Meninggal di Kebun Desa Pagowan

29 September 2025 - 15:26 WIB

Kapal Pencari Tiram Terbalik Dihantam Ombak, Dua Nelayan di Kota Pasuruan Tewas

29 September 2025 - 15:01 WIB

Trending di Peristiwa