Menu

Mode Gelap
Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Pesantren di Jember Gelar Tahlil dan Istighosah Wali Kota Probolinggo Mutasi Pejabat, Dua Kepala Dinas Terpental Toko Emas di Pasirian Lumajang Dibobol Dua Wanita, Kalung 15 Gram Raib Pemkab Lumajang Tanggung Biaya Pengobatan Santri Korban Keracunan Asam Klorida Santri 13 Tahun di Lumajang Keracunan Air Keras, Kini Bertahan Hidup Hanya dengan Susu Khusus Tiga Santri Meninggal Dunia pasca Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Pemerintahan · 30 Sep 2025 16:17 WIB

Pemkab Lumajang Tanggung Biaya Pengobatan Santri Korban Keracunan Asam Klorida


					Bupati Lumajang, Indah Amperawati saat menjenguk Dewangga Eza Naufal Al Yusen (13), santri Pondok Pesantren Asy-Syarifiy Desa Pandanwangi. (Foto: Asmadi). Perbesar

Bupati Lumajang, Indah Amperawati saat menjenguk Dewangga Eza Naufal Al Yusen (13), santri Pondok Pesantren Asy-Syarifiy Desa Pandanwangi. (Foto: Asmadi).

Lumajang, – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang menjanjikan akan menanggung seluruh biaya pengobatan Dewangga Eza Naufal Al Yusen (13), santri Pondok Pesantren Asy-Syarifiy Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, yang mengalami kerusakan organ pencernaan setelah keracunan cairan asam klorida (HCL).

Bupati Lumajang Indah Amperawati menyampaikan secara langsung komitmen bantuan ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap warganya, khususnya dalam kasus yang melibatkan keselamatan dan masa depan anak-anak.

“Saya janji, pemkab akan membantu. Obat yang dikonsumsi setiap hari cukup mahal, sudah kita tanggung. Nanti pada 6 Oktober kontrol ke Surabaya juga akan kita antar,” tegas Indah saat ditemui, Selasa (30/9/25).

Dewangga mengalami luka serius pada saluran pencernaan akibat meminum cairan HCL yang diletakkan dalam botol minuman kemasan oleh temannya, sesama santri. Kejadian tragis itu terjadi pada 10 Juli 2025. Sejak saat itu, Dewangga hanya bisa bertahan hidup dengan susu dan obat khusus sesuai anjuran dokter.

Menurut keluarga, biaya pengobatan dan kebutuhan harian mencapai hingga Rp1 juta per hari, dan tidak seluruhnya ditanggung oleh BPJS. Kondisi ini sempat memaksa keluarga dan pihak pesantren melakukan penggalangan dana dari masyarakat.

Bupati Indah juga membuka ruang partisipasi masyarakat yang ingin ikut meringankan beban keluarga Dewangga. Namun, bupati mengimbau agar donasi disalurkan langsung kepada orangtua korban.

“Kalau ada masyarakat yang ingin berdonasi, silakan berikan langsung ke orangtuanya. Itu akan lebih tepat sasaran dan cepat dirasakan manfaatnya,” imbuhnya.

Tak hanya fokus pada pemulihan korban, Bupati juga menyatakan telah bertemu dengan pihak pondok pesantren dan meminta agar pembinaan internal lebih diperketat, terutama menyangkut keamanan dan pengawasan terhadap santri.

“Dengan kejadian ini, mestinya ada pembinaan terhadap santri-santri lainnya. Jangan sampai hal seperti ini terjadi lagi,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 31 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Wali Kota Probolinggo Mutasi Pejabat, Dua Kepala Dinas Terpental

30 September 2025 - 19:18 WIB

Bupati Lumajang Jamin 919 Lansia Hidup Layak Lewat Program Dapur Lansia

26 September 2025 - 16:18 WIB

Zakat Profesi di Lumajang Berpotensi Capai Rp10 Miliar, Baru Tergarap Setengahnya

26 September 2025 - 15:21 WIB

Sebanyak 2.077 Anak Belum Pernah Sekolah Kini Masuk Sekolah

25 September 2025 - 12:11 WIB

Job Fair Pemkab Pasuruan Sediakan Lowongan untuk Penyandang Disabilitas

24 September 2025 - 18:57 WIB

Siasati Balap Liar, Bupati Jember Canangkan Pembangunan Sirkuit di Kawasan Stadion JSG

22 September 2025 - 19:28 WIB

Koperasi Desa Merah Putih Lumajang Tuntas Dilegalkan Siap Garap Usaha Sesuai Potensi Desa

22 September 2025 - 14:31 WIB

Jika Sukses, Koperasi Desa Bisa Tambah PAD hingga 30 Persen untuk Desa

22 September 2025 - 13:39 WIB

Kemeriahan Batik In Motion 2025 Kota Probolinggo; Mengangkat Potensi, Kenalkan Batik Kanekrembang

21 September 2025 - 13:50 WIB

Trending di Pemerintahan