Jember,- Setelah mengalami dua kali penundaan, penerbangan perdana rute Jember–Jakarta akhirnya resmi mengudara dari Bandara Notohadinegoro Jember, pada Selasa (23/9/25).
Momentum ini disebut Bupati Jember, Muhammad Fawait, sebagai babak baru sejarah transportasi udara di Kabupaten Jember.
Menurut Fawait, perjalanan untuk menghadirkan kembali penerbangan reguler bukanlah hal mudah.
“Tentu ini semacam kayak drama ya. Memang inilah perjuangan mulai dari tanggal 10, tanggal 18 ditunda dan akhirnya tanggal 23 hari Selasa bisa terbang di Bandara Notohadinegoro,” ujarnya.
Penerbangan perdana tersebut menggunakan pesawat ATR 72-500 dengan kapasitas sekitar 72 penumpang.
Rute yang dilayani adalah Halim Perdanakusuma–Jember pulang pergi, dengan jadwal terbang rutin setiap Selasa dan Kamis.
Bupati Fawait menegaskan, penerbangan ini adalah yang pertama kali dalam sejarah Republik Indonesia untuk Kabupaten Jember.
“Hari ini akhirnya bisa terwujud, hari ini bisa terbang dari Halim–Jember, Jember–Halim. Ini pertama kali dalam sejarah Republik Indonesia untuk Kabupaten Jember,” klaimnya.
Ia menambahkan, kehadiran penerbangan reguler ini tidak hanya bermanfaat untuk mempercepat mobilitas masyarakat, tetapi juga akan meningkatkan keterhubungan Jember dengan pusat pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya Jakarta.
Fawait juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung hingga penerbangan perdana ini dapat terealisasi.
Menurutnya, keberhasilan ini tidak mungkin terwujud tanpa kerja sama pemerintah pusat, provinsi, Forkopimda, hingga masyarakat.
“Semua pihak saya yakin mendoakan untuk keberhasilan penerbangan ini. Selanjutnya, saya pasrahkan kepada masyarakat Jember, munggo penerbangan ini bisa digunakan sebaik-baiknya dan seoptimal mungkin,” tutur Fawait. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra