Probolinggo,- Menyambut musim penghujan, PT. KAI Daop 9 Jember mulai meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan jalur kereta api untuk memastikan kelancaran perjalanan.
Salah satunya yakni memberikan perhatian ekstra pada Daerah Rawan Khusus (Dapsus) yang dinilai rawan terdampak banjir dan jenis bencana alam lainnya.
Manager Hukum dan Humas Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro mengatakan pihaknya telah memetakan 7 Dapsus di wilayah Daop 9 Jember.
Tujuh dapsus itu diantaranya daerah rawan banjir Lintas Bangil – Pasuruan, lintas Pasuruan – Ranuyoso, serta lintas Banyuwangi – Ketapang.
“Untuk daerah rawan amblesan yakni lintas Ranuyoso – Grati, lintas Leces – Malasan, kemudian daerah rawan longsor lintas Garahan – Mrawan, serta Bangunan Hikmar dan terowongan lintas Mrawan – Kalibaru,” kata Cahyo, Jum’at (19/9/25).
Untuk mengantisipasi resiko, KAI Daop 9 Jember melakukan berbagai upaya, seperti pengawasan, pemeriksaan, dan perawatan jalur secara periodik, bahkan dilakukan secara ekstra jika kondisi cuaca mengharuskan.
Kemudian untuk memantau lintas lintas tersebut, juga dilaksanakan pola Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ) ekstra atau esidentil. PPJ ini dilaksanakan jika terjadi hujan deras dengan intensitas tinggi, lebih dari 1 jam.
PPJ ekstra ini, menurut Cahyo, akan dijalankan oleh KUPT Resot Jalan Rel, sesuai wilayah kerja.
Tak hanya itu, upaya lain meningkatkan keselamatan yakni dengan mengganti bantalan disejumlah jembatan baja dari bantala kayu menggunakan bantalan sintetis.
“Dengan terbuat dari meteriual continuous glass fiber reinforced urethane foam resin yang lebih kuat, dan tahan tekanan dan lentur, bantalan ini dapat berusia 50 tahun, lebih lama dari bantalan kayu yang hanya berusia 5 tahun,” papar Cahyo.
Sampai akhir tahun 2025, KAI Daop 9 Jember telah memasang 4.064 bantalan sintetis dari total aset bantalan jembatan yang mencapai 8.919 batang atau 45,56 persen. (*)
Editor : Mohammad S
Publisher : Keyra