Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Lingkungan · 17 Sep 2025 20:06 WIB

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru


					jalur di kawasan Piket Nol yang sering terjadi tanah longsor (Istimewa). Perbesar

jalur di kawasan Piket Nol yang sering terjadi tanah longsor (Istimewa).

Lumajang, – Musim kemarau seharusnya menjadi masa kering bagi sebagian besar wilayah Indonesia. Namun, fenomena kemarau basah justru membawa potensi bencana hidrometeorologi yang semakin tinggi di Kabupaten Lumajang.

Curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang terjadi di tengah musim kemarau telah memicu tanah longsor, banjir genangan, hingga meningkatkan risiko banjir lahar dingin dari Gunung Semeru.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa kondisi kemarau basah ini akan berlangsung hingga Oktober 2025, sehingga masyarakat dan pemerintah daerah diminta untuk tetap meningkatkan kewaspadaan.

“Imbas curah hujan di musim kemarau atau kemarau basah sudah menyebabkan beberapa kejadian bencana di Lumajang,” kata Kabid Kedaruratan dan Rehabilitasi BPBD Lumajang, Yudhi Cahyono, Rabu (17/9/25).

Longsor dan pohon tumbang terjadi di wiayah pegunungan

wilayah-wilayah dengan topografi perbukitan dan lereng terjal menjadi titik paling rawan. Desa Jugosari, Ranupane, dan Burno di Kecamatan Senduro masuk dalam kategori rawan longsor dan pohon tumbang.

Salah satu titik yang menjadi perhatian serius adalah jalur Piket Nol, penghubung vital antara Lumajang dan Malang, yang beberapa kali tertimpa material longsoran akibat hujan deras.

Selain longsor, kemarau basah juga menyebabkan banjir genangan di sejumlah wilayah perkotaan dan pemukiman. Yudhi menjelaskan bahwa Desa Kutorenon, khususnya Dusun Biting, menjadi salah satu wilayah terdampak.

Luapan Sungai Curah Menjangan dan Kali Biting menyebabkan genangan air yang merendam antara 60 hingga 100 rumah warga.

“Ini adalah dampak dari hujan sedang hingga deras yang turun saat seharusnya kemarau. Sungai-sungai yang meluap ini tidak bisa menampung debit air secara tiba-tiba,” ungkap Yudhi.

Fenomena kemarau basah juga memperbesar risiko banjir lahar dingin dari Gunung Semeru, yang saat ini berstatus Level II (Waspada). Sejumlah daerah aliran sungai (DAS) yang berhulu di Semeru dipetakan sebagai wilayah berisiko tinggi.

“Seperti Sungai Curah Kobokan, Sungai Glidik, Sungai Besuk Sat, dan Sungai Rejali,” katanya.

Hingga saat ini, BPBD Lumajang terus menjalin koordinasi dengan Muspika di tingkat kecamatan, agar setiap perkembangan cuaca dan kondisi darurat dapat segera dilaporkan dan ditangani.

“Kami imbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Potensi bencana selama kemarau basah ini nyata dan harus diantisipasi bersama,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

TRC dan Loader Dikerahkan, BPBD Lumajang Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor

20 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Warga Protes Kerusakan Hutan di Kawasan Proyek Tol Probowangi

16 Agustus 2025 - 19:55 WIB

Ingat! Mulai 10 Agustus 2025, Pasar Minggu Kota Probolinggo Pindah ke Jalan Suroyo

8 Agustus 2025 - 19:52 WIB

Trending di Lingkungan