Jember,- Pelaksanaan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) XXXI Jawa Timur 2025 di Kabupaten Jember memasuki hari ketiga.
Pada siang hingga sore hari ini, Selasa (16/9/25), perhatian tertuju pada cabang tilawah tunanetra, yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Qodiri Jember, dengan menghadirkan tujuh peserta untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam melantunkan ayat suci Al-Qur’an.
Koordinator venue Tilawah Remaja dan Tunanetra, Iwan Sutikno, menjelaskan bahwa pelaksanaan lomba tilawah tunanetra memiliki mekanisme khusus untuk menjaga netralitas penilaian.
“Jadi yang akan tampil pada sore hari ini ada tujuh peserta. Masing-masing nanti akan tampil sesuai urut nomor peserta yang sudah didaftarkan melalui Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ). Kita tidak tahu itu dari mana saja karena memang mekanismenya dirahasiakan. Jadi hanya dikasih nomor peserta saja,” katanya.
Menurut Iwan, jumlah peserta di cabang tunanetra memang tidak sebanyak kategori lain seperti remaja.
Jika tilawah remaja bisa mencapai 38 putra dan 38 putri dari seluruh kabupaten, maka tilawah tunanetra terbatas hanya beberapa peserta per harinya.
“Sore ini hanya tujuh, kemarin juga tujuh. Kalau remaja itu 15 setiap harinya. Kalau di tunanetra ini tidak semua kabupaten mengirim peserta,” ujarnya.
Proses penilaian tilawah tunanetra dilakukan secara terbuka. Setelah peserta tampil, nilai dari sembilan dewan hakim langsung dijumlah dan ditayangkan di layar yang bisa disaksikan oleh official masing-masing peserta.
Dewan hakim terdiri dari ahli fasohah, tajwid, lagu, dan aspek lainnya.
“Juri juga tidak tahu peserta ini dari kabupaten mana, untuk menjaga kenetralan,” tambah Iwan.
Sebagai informasi, Hasil lomba sendiri dapat dipantau masyarakat melalui laman resmi Musabaqoh ID. Dari sana, klasemen nilai peserta bisa langsung diikuti sejak hari pertama hingga menjelang final pada Jumat (19/9/25) mendatang, yang akan mempertemukan tiga peserta terbaik. (**)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra