Lumajang, – Hujan deras yang mengguyur kawasan lereng Gunung Semeru sejak siang hingga sore hari, memicu banjir lahar dingin di aliran Sungai Regoyo, Rabu (10/9/25).
Dampaknya, akses utama menuju Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, tertutup total akibat material banjir berupa batu, pasir, dan arus deras yang meluap ke jembatan limpas.
Akibat peristiwa ini, sebanyak 137 kepala keluarga (KK) yang tinggal di dusun tersebut kini terisolasi.
Tidak ada jalan alternatif lain yang bisa digunakan untuk keluar masuk wilayah tersebut, karena jembatan limpas menjadi satu-satunya penghubung warga dengan desa sekitar.
Warga mengaku kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok. Beberapa diantaranya terpaksa menerobos aliran banjir dengan berjalan kaki demi membeli makanan dan keperluan rumah tangga.
“Jalannya tertutup banjir, tidak bisa dilewati kendaraan. Kalau butuh makanan harus jalan kaki menerobos banjir, lalu pinjam motor warga di seberang,” kata Arifin, salah satu warga terdampak.
Hal senada diungkapkan Yuniarsih, warga lainnya yang mengaku kesulitan membeli kebutuhan dapur. Ia mengatakan, banjir seperti ini membuat warga harus berjudi dengan keselamatan jika ingin keluar dusun.
“Tidak ada jalan lain kecuali jembatan limpas ini. Jadi terpaksa lewat aliran banjir untuk belanja,” terang wanita paro baya ini.
Tak hanya memutus akses transportasi, banjir lahar juga berdampak langsung pada dunia pendidikan.
Sejumlah sekolah di wilayah terdampak terpaksa meliburkan siswa karena guru dan pelajar tidak dapat menembus lokasi. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra