Menu

Mode Gelap
Dapat Hibah, Kejari Kabupaten Probolinggo Kini Miliki Rupbasan Mobil Curian Ditemukan, Pemilik Berterima Kasih kepada Polres Lumajang Pemkab Lumajang Aktifkan Seluruh CCTV di Berbagai Wilayah Pedesaan Sebar Provokasi di Grup WhatsApp, Warga Kota Pasuruan Diamankan Polisi Terungkap! Pemuda Kedungsupit Probolinggo Dibacok Gara-gara Chattingan dengan Istri Orang Jelang Konfercab, Nadhliyin Dorong Kiai Romli dan Nun Hafidz Nakhodai NU Kraksaan

Sosial · 31 Agu 2025 19:31 WIB

Dengan Sistem Desil, PKH Lumajang Perkuat Ketahanan Keluarga Rentan


					Penerima Manfaat PKH di Lumajang sedang antre menerima bantuan. (Foto: Istimewa)
Perbesar

Penerima Manfaat PKH di Lumajang sedang antre menerima bantuan. (Foto: Istimewa)

Lumajang, – Ada keluarga yang hidup dengan pengeluaran kurang dari Rp500 ribu per bulan. Inilah potret keseharian keluarga-keluarga di Lumajang yang masuk dalam kategori desil 1, kelompok masyarakat paling rentan secara ekonomi menurut Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Di tengah kondisi tersebut, Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi tumpuan harapan, bukan hanya sebagai bantuan sosial, tapi sebagai penyambung hidup.

Koordinator Kabupaten PKH Lumajang, Akbar Al-Amin menjelaskan, bahwa penyaluran bantuan kini tak lagi menggunakan pendekatan konvensional, melainkan berbasis desil. Yaitu klasifikasi kesejahteraan masyarakat yang dibagi menjadi 10 kelompok.

“Untuk desil 1, pengeluaran per bulan tidak lebih dari Rp500 ribu. Mereka inilah yang jadi prioritas utama penerima manfaat PKH,” kata Akbar, Minggu (31/8/25).

Kebijakan berbasis desil ini memperlihatkan arah baru penyaluran bansos yang lebih terstruktur dan berkeadilan, karena didasarkan pada ukuran kesejahteraan yang jelas. Program tidak hanya berfungsi sebagai perlindungan sosial, tetapi juga sebagai upaya memperkuat ketahanan keluarga di kelompok rentan.

“Dengan data terukur, sasaran jelas, dan mekanisme transparan menjadi kunci agar bantuan benar-benar memberi manfaat bagi keluarga yang membutuhkan,” jelasnya.

Salah satu penerima manfaat, Siti (42), warga Kecamatan Randuagung mengaku, bantuan PKH yang ia terima sangat membantu.

“Suami saya hanya buruh serabutan. Kadang kerja, kadang tidak. Dulu bingung bayar seragam dan buku sekolah anak. Alhamdulillah, sekarang bisa terbantu dari PKH,” ujarnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Jalur Gumitir Dibuka Lebih Awal, DPRD Jember Ingatkan Pengguna Jalan Soal Hal ini

2 September 2025 - 20:54 WIB

Kabar Baik! Jalur Gumitir Jember-Banyuwangi Bisa Dilintasi Mulai 4 September 2025

2 September 2025 - 18:45 WIB

Haul KH Abdul Hamid, Emil Dardak Serukan Jaga Persatuan dan Kedamaian

2 September 2025 - 16:35 WIB

Antisipasi Macet, Polres Pasuruan Atur Penyekatan dan Kantong Parkir untuk Haul KH Abdul Hamid ke-44

1 September 2025 - 21:09 WIB

Gelombang Demonstrasi di Gedung DPRD Kota Probolinggo, Mahasiswa Tuntut Keadilan dan Reformasi

1 September 2025 - 20:14 WIB

PT. KAI Daop 9 Jember Eksekusi Aset Rumah Dinas di Kota Probolinggo, Diklaim Penghuni Sejak 2005

1 September 2025 - 17:52 WIB

Polres Pasuruan Gandeng Kepala Desa Jaga Kondusivitas

1 September 2025 - 17:42 WIB

Jaga Kondusivitas, Polres Pasuruan Perketat Pengamanan Jalan Provinsi

1 September 2025 - 17:30 WIB

Mahasiswa Jember Turun Jalan, Desak Presiden Prabowo Copot Kapolri

30 Agustus 2025 - 20:32 WIB

Trending di Sosial