Menu

Mode Gelap
Lansia di Puger Jember Diringkus Polisi, Diduga Cabuli Anak di Bawah Umur Gedung Direhabilitasi, Dispendukcapil Jember Alihkan Layanan ke Kecamatan dan Aplikasi Online Bi-bi-bi dan Ketan Kratok Direkomendasikan jadi Warisan Budaya Takbenda asal Kota Probolinggo Gerakan Sosial, Jurnalis Santuni Bocah Penderita Sindrom Proteus di Bago Probolinggo Kecelakaan Maut di Rejoso Pasuruan, Pengendara Motor Tewas Hasil Autopsi, Tersangka Pencurian Sapi di Lumajang Tewas Akibat Asam Lambung, Bukan Penganiayaan

Budaya · 24 Agu 2025 08:33 WIB

Terinspirasi Pejuang Kemerdekaan, Peserta Tajemtra Berusia 70 Tahun ini Tuntaskan Rute 30 KM


					BERSEMANGAT: Muntoyo, pria berusia 70 tahun yang ikut memeriahkan Tajemtra 2025 dari garis start hingga finish. (Foto: M. Abd Rozaq Mubarok).  Perbesar

BERSEMANGAT: Muntoyo, pria berusia 70 tahun yang ikut memeriahkan Tajemtra 2025 dari garis start hingga finish. (Foto: M. Abd Rozaq Mubarok). 

Jember,- Semangat juang tak mengenal usia. Hal itu dibuktikan oleh Muntoyo (70), peserta gerak jalan Tanggul–Jember Tradisional (Tajemtra) 2025 yang berlangsung Sabtu, (23/8/25).

Meski usianya kian senja, Muntoyo tetap rajin berolahraga, bahkan berlatih jalan sehat tiga kali dalam sebulan. Latihannya dilakukan dengan cara sederhana, bahkan sering kali tanpa menggunakan sepatu.

“Kalau latihan itu enggak pakai sepatu. Rasanya lebih enak, meski kalau siang agak terasa. Tapi kalau jalan resmi ya tetap pakai sepatu,” ungkap pria lanjut usia (lansia) asal Jalan Ahmad Yani Jember ini.

Meski jarak Tanggul-Jember mencapai 30 kilometer (KM), namun tak membuat nyalinya ciut. Motivasi Muntoyo mengikuti Tajemtra bukan sekadar olahraga.

Menurutnya, gerak jalan ini adalah bentuk penghormatan kepada para pejuang kemerdekaan. Apalagi Tajemtra tahun ini masih dalam nuansa perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI.

“Dulu saya tidak ikut berjuang. Sekarang, setelah Indonesia merdeka, saya berpartisipasi dengan tenaga saya untuk memperingati HUT 17 Agustus. Itu bentuk apresiasi saya,” ujarnya.

Meski sempat terserempet kendaraan di kawasan Kaliwates saat sedang asyik gerak jalan menuju garis finish, namun Muntoyo tetap melanjutkan perjalanan hingga tuntas.

Ia menilai suasana Tajemtra tahun ini semakin meriah. Tetapi ia  berharap agar even serupa tahun depan, jalur lebih steril dari lalu-lalang kendaraan.

“Ramainya bagus, cuma kendaraan masih lalu-lalang. Tadi saya sampai kena serempet, tapi alhamdulillah tidak apa-apa,” syukurnya.

Bagi Muntoyo, mengikuti Tajemtra adalah kebanggaan tersendiri. “Saya senang, ini sudah jadi kebiasaan saya tiap tahun. Menang atau tidak, bukan masalah, yang penting ikut meramaikan dan menjaga semangat perjuangan,” tutupnya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 65 kali

Baca Lainnya

Bi-bi-bi dan Ketan Kratok Direkomendasikan jadi Warisan Budaya Takbenda asal Kota Probolinggo

13 Oktober 2025 - 19:45 WIB

Festival Kue Bulan di TITD Pay Lien San, Tradisi Tionghoa yang Terus Dilestarikan

7 Oktober 2025 - 17:21 WIB

Ratusan Warga Berebut Gunungan Ketan dan Hasil Bumi di Festival Desa Darungan

28 September 2025 - 11:14 WIB

Ada Festival Ancak Agung di Jember, Diwarnai 500 Gunungan Hasil Bumi

24 September 2025 - 16:37 WIB

Kemeriahan Maulid Nabi di Pasuruan, Warga Berebut Barang dalam Tradisi Arebbuan

5 September 2025 - 10:53 WIB

Padepokan Fashion Carnaval Probolinggo, Kuatkan Identitas Kebudayaan Indonesia

31 Agustus 2025 - 20:40 WIB

15 Ribu Peserta Semarakkan Tajemtra 2025, Termasuk WNA China

24 Agustus 2025 - 02:02 WIB

Tajemtra 2025 Siap Digelar, 15.171 Peserta Terdaftar

22 Agustus 2025 - 19:22 WIB

Dorong Wisatawan Kenali Budaya Tengger, Bupati Gus Haris Siapkan Kalender Even di Bromo

9 Agustus 2025 - 20:51 WIB

Trending di Budaya