Jember,- Percepatan proyek perbaikan Jalur Gumitir di Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, kian mendapat sorotan.
Jalur utama penghubung Jember – Banyuwangi itu diharapkan bisa rampung lebih cepat dari target semula, yakni tanggal 24 September 2025.
Sekretaris Komisi C DPRD Jember, David Handoko Seto, menegaskan bahwa percepatan pengerjaan penting dilakukan agar aktivitas warga dan distribusi barang segera pulih normal.
“Jalur ini sangat vital, bukan hanya untuk mobilitas masyarakat, tapi juga untuk akses logistik dan pariwisata. Karena itu kami mendorong agar selesai lebih cepat,” ujar David, Sabtu (16/8/25).
Menurutnya, progres perbaikan sudah masuk tahap pemasangan bored pile di hampir seluruh titik. Dari rencana awal 55 titik, kini bertambah menjadi 60 titik.
Meski ada tambahan pekerjaan, wakil rakyat meminta agar pelaksana tetap bisa merampungkan sesuai jadwal, bahkan jauh sebelum target penyelesaian.
Selain titik utama, dewan juga menyoroti titik tambahan akibat ambrolnya sebagian badan jalan. Lokasi tersebut, kini mendapat alokasi dana dari pusat senilai Rp15 miliar, dengan pengerjaan 15 bored pile berkedalaman 17 meter.
Sementara itu, pihak kontraktor perbaikan jalur Gumitir, PT Rajendra Pratama Jaya, Andre Pandora, mengungkapkan bahwa progres per 8 Agustus 2025 baru mencapai 27 persen.
Lambannya perbaikan dipicu adanya longsor baru sepanjang lebih dari 100 meter. Kendati demikian, pihaknya telah menambah peralatan dan jam kerja hingga dini hari demi mengejar target.
“Kami menambah unit alat bored pile dan memperpanjang jam kerja sampai jam 1 bahkan 2 dini hari. Meski lokasi cukup ekstrem, di tebing curam dan rawan longsor, kami tetap berupaya mempercepat penyelesaian,” klaim Andre.
DPRD Jember memastikan akan terus mengawal proyek tersebut. Harapannya, saat batas waktu tiba, Jalur Gumitir sudah kembali normal tanpa ada lagi sistem buka-tutup yang berpotensi menimbulkan antrean panjang kendaraan. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra